Saat Megawati Kenang Lukisan-lukisan Istana di Galeri Nasional

Saat Megawati Kenang Lukisan-lukisan Istana di Galeri Nasional

Bisma Alief Laksana - detikNews
Kamis, 10 Agu 2017 16:16 WIB
Foto: Megawati mengunjungi pameran Lukisan Kepresidenan di Galeri Nasional (Bisma-detikcom)
Jakarta - Saat mengunjungi pameran lukisan Istana Kepresidenan di Galeri Nasional Indonesia, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri sempat mengenang lukisan-lukisan yang mengingatkannya pada Istana. Bahkan, ada beberapa lukisan yang terpajang sejak dirinya masih kecil.

"Ini semua saya ingat. Artinya dari saya kecil, saya sudah tahu itu sudah tergantung (terpajang). Kalau seperti ini kan koleksi Basuki Abdullah (sambil menunjuk lukisan Nyi Roro Kidul)," ujar Megawati di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).

Terkait Basuki Abdullah, Megawati memiliki kenangan tersendiri dengan maestro lukis Indonesia itu. Megawati mengaku mengenal Basuki secara pribadi. Bahkan, Megawati kecil sempat dilukis oleh Basuki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti Basuki Abdullah, itu kan saya kenal. Saya punya lukisan saya waktu kecil, dibikin (dilukis) juga oleh, saya manggilnya Om Bas," kenang Megawati.

Lebih lanjut, Megawati juga mengeluarkan kritikannya pada pelukis-pelukis saat ini. Menurutnya, pelukis sekarang sering kali tidak melukis sebagaimana aslinya. Contoh yang dia ambil adalah lukisan wanita.

"Kalau tadi namanya naturalis, itu lama-lama ke sini saya suka protes. Karena kalau dulu gambar wanita, itu sesuai dengan sosoknya. Tapi makin ke sini, saya selalu bilang kalau sekarang terlalu dipoles. Jadi orang asli dengan gambar terlalu cantik," ucap Megawati.

Tak hanya itu, dia juga menyindir banyaknya kolektor lukisan yang membuat karya tergantung tren saja. "Banyak yang menyebut dirinya kolektor, tapi kan akhirnya lebih pada pelukis yang hanya karena tren itu, oh ini harus dikoleksi," ujarnya.

Soal koleksi di Galeri Nasional, Megawati ingin ada pameran yang lebih berkonsentrasi pada perjalanan menuju kemerdekaan. Sehingga, masyarakat bisa melihat bagaimana perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia.

"Pelukis-pelukis ini kan banyak yang pejuang. (Saya sarankan) mengumpulkan pertemuan-pertemuan untuk mencari strategi menuju kemerdekaan, karena kalau dilihat kan ada juga yang tahunnya sudah terkumpul sebelum kemerdekaan," tuturnya. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads