Ketua PPIH Arab Saudi, Ahmad Dumyati, menjelaskan peringatan itu muncul dalam pertemuan dengan Kementerian Haji Arab Saudi pada Selasa 8 Agustus 2017 malam hari. Pemerintah Indonesia melalui Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Sri Ilham Lubis, mengapresiasi e-Hajj, mulai tata kelola kedatangan jemaah hingga keluar bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, jemaah haji Indonesia keluar melalui 3 pintu, yakni Terminal Haji, Terminal Zero, dan Terminal Internasional. Hanya jemaah yang keluar dari Terminal Haji yang mendapatkan fasiitas 'mampir' ke Paviliun yang baru difungsikan tahun ini, sedangkan yang lain langsung dibawa ke pemondokan.
"Tapi kami satu pemahaman. Intinya sama-sama memperbaiki. Semua berusaha mempercepat proses (imigrasi dan bea cukai) tersebut," ujar Dumyati.
Dumyati menambahkan PPIH tengah mengkalkulasi sebetulnya berapa lama jemaah berproses di bandara, mulai datang hingga keluar. Waktunya habis pada tahapan-tahapan apa saja. Berdasarkan hal tersebut, harus ada yang dipersingkat.
"Saudi didatangi umat Islam seluruh dunia. Jelas ini bukan pekerjaan sederhana. Yang jelas mereka sangat berkomitmen untuk mempercepat proses-proses di bandara dan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Arab Saudi) karena ini menyangkut kementerian tersebut," urai Dumyati.
Jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari Tanah Air ke Madinah pada Jumat (28/7) lalu. Ada yang proses imigrasi dan bea cukai cepat, ada yang lama. Apalagi jika ada masalah terkait barang bawaan misalnya.
Sejak pemberangkatan hingga saat ini, Rabu (9/8), 82 ribu jemaah telah mendarat di Madinah. Sebanyak belasan ribu di antaranya sudah bergeser ke Makkah. (try/aan)











































