"Walaupun prangko sebagai secarik kertas kecil yang memiliki fungsi sebagai alat bayar dalam pengiriman pos, di balik itu prangko dapat menunjukkan kedaulatan suatu bangsa, mengabadikan hampir seluruh peristiwa/kegiatan nasional maupun internasional," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2017).
Selain sebagai kedaulatan bangsa, dia melihat prangko sebagai bagian dari arsip sejarah yang bernilai tinggi. Prangko, disebut Fadli, juga dapat menampilkan seluruh keindahan alam Indonesia serta bisa mempersatukan seluruh suku bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keberadaannya tak sekadar menjadi tanda bagi bea pengiriman pos, tapi telah menjadi arsip bagi berbagai peristiwa bersejarah, alat komunikasi pembangunan, serta jembatan diplomasi yang menghubungkan berbagai bangsa," kata Waketum Gerindra itu.
Fadli terpilih menjadi ketua umum dalam Kongres IX Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang dilaksanakan pada 8-9 Agustus 2017, di Bandung. Tema kongres tersebut adalah 'Dengan Peningkatan Kegiatan Filateli Kita Bina Persatuan dalam Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila'.
Sebelum menjadi ketua umum, Fadli adalah anggota Dewan Pembina PFI. Ia telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi filateli tingkat regional dan dunia. PFI sendiri merupakan organisasi yang didirikan sejak zaman Hindia Belanda pada 29 Maret 1922. (lkw/elz)