Nama pertama datang dari Kudus. Adalah Bupati Kudus Musthofa yang sedari awal menyatakan niatnya menjadi calon gubernur Jawa Tengah. Musthofa, yang juga ketua DPC PDIP Kudus, membawa slogan sendiri di pilgub kali ini, yaitu Musthofa menyiapkan slogan "Ngajeni Lan Ngayomi" yang artinya menghormati dan mengayomi.
"Kami bukan hanya sekadar memberikan janji. Tapi ingin membuktikan kepada publik. Dan ini butuh sentuhan penuh keihlasan dan kekeluargaan. Kita harus menghormati, mengayomi lahir batin sehingga rakyat sejahtera," kata Musthofa, Minggu (9/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wardoyo mengambil formulir pendaftaran dengan perwakilan yaitu Sekretaris DPC PDIP Sukoharjo, Wawan Pribadi. Bupati Sukoharjo tersebut mengambil formulir untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur Jateng.
"Pak Bupati Sukoharjo tadi diwakilkan sekertaris DPC, Wawan. Tadi ambil (formulir) jam 11.00 WIB," kata Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Soetjipto, di ruang pendaftaran di kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Selasa (26/7/2017).
Selain dua orang di atas, bupati di Jawa Tengah lainnya juga mendaftar ke PDIP. Bupati Pemalang Junaedi turut ambil bagian di Pilgub Jateng 2018 dengan mendaftar menjadi cawagub. Junaedi melakukan pengambilan formulir di kantor DPD DPIP Jateng diwakilkan oleh ketua DPRD Kabupaten Pemalang sekaligus ketua DPC PDIP Pemalang, Agus Sukoco.
"Beliau menguasakan kepada saya, maka hari ini saya mengambil formulir. Beliau mendaftarkan sebagai calon wakil gubernur," kata Agus di kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Rabu (26/7/2017).
Di tengah fenomena banyaknya bupati yang daftar Pilgub Jateng ke PDIP, partai berlambang banteng moncong putih ini sebenarnya punya Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat gubernur Jawa Tengah. Namun, Ganjar sampai sekarang masih adem ayem. Bagaimana nasib Ganjar di tengah serbuan bupati-bupati yang daftar Pilgub ke PDIP? (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini