Aksi Ekstrem Serka Darwis Seberangkan Anak Sekolah Pakai Gondola

Aksi Ekstrem Serka Darwis Seberangkan Anak Sekolah Pakai Gondola

Siti Harlina - detikNews
Selasa, 08 Agu 2017 12:22 WIB
Aksi ekstrem Serka Darwis membantu anak sekolah (dok Istimewa)
Kendari - Cara Serka Darwis menyeberangkan anak sekolah di atas sungai, sebenarnya cukup berbahaya. "Kalau saya takut, siapa yang akan bantu warga," kata Darwis.

Serka Darwis adalah seorang Babinsa yang bertugas di Desa Maroko, Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Hampir setiap hari, dia harus menantang maut demi membantu siswa dan warga setempat menyeberangi Sungai Rante Angin yang terletak di Desa Maroko.

Aksi Ekstrem Serka Darwis Seberangkan Anak Sekolah Pakai GondolaFoto Serka Darwis yang viral di Instagram (kodam.hasanuddin/Instagram)
"Jika cuaca sedang ekstrem, maka permukaan air sungai akan naik hingga 4 meter. Jadi jika kita seberangi sungai, kaki bisa mencapai air sungai, belum lagi arus sungai yang desar memang sangat berbahaya," tuturnya kepada detikcom di Kendari, Senin (5/8/2017) malam.

Melihat foto aksi Serka Darwis yang viral di Instagram milik Kodam Hasanuddin, memang bahaya betul. Dari foto kelihatan kalau Serka Darwis bergantung pada kekuatan tali dan gondola yang dinaiki seperti boncengan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Perjuangan Bertaruh Nyawa Siswa di Kolaka Utara Menuntut Ilmu

Foto yang viral itu saat Serka Darwis membawa anak sekolah. Ada satu anak yang memeluk punggung Serka Darwis erat-erat karena takut jatuh. Mirisnya, ini bukan permainan outbound, melainkan urusan mereka sehari-hari.

Menghadapi hal tersebut, sebagai manusia biasa Serka Darwis juga merasa takut dan khawatir. Namun semua itu ia lawan demi tugas dan tanggung jawab. Ia sadar sebagai seorang Babinsa ia memiliki tanggung jawab penuh untuk membantu warga setempat menghadapi permasalahan yang ada, apalagi anak-anak yang berjuang untuk sekolah.

Aksi Ekstrem Serka Darwis Seberangkan Anak Sekolah Pakai GondolaSituasi ini sangat berbahaya (dok Istimewa)
"Kalau saya juga takut, maka siapa yang akan bantu warga. Jika saya takut maka aktivitas tidak akan berlangsung," ujarnya.

Foto tentang dirinya saat membantu siswa menyeberangi Sungai Rante Angin memang sudah menjadi viral. Ia bahkan tidak menyangka jika apa yang dilakukannya tersebut akan diketahui oleh dunia luar, mengingat tempatnya bertugas yakni Desa Maroko, dapat dikatakan sebagai daerah yang terisolir. Ia juga menuturkan pada tahun 2016 lalu, warga sempat merasa takut karena bahan material berupa semen yang akan disebrangkan jatuh ke dalam sungai.

BACA JUGA: Inspiratif! Tentara Darwis Seberangkan Anak Sekolah di Sungai Pakai Tali

"Tahun 2016 itu, warga memuat semen di atas tali yang sudah diikatkan papan karena hendak membangun Mushola di Desa Maroko, namun mungkin karena bebannya, di tengah jalan papannya jatuh, sehingga semennya juga ikut jatuh. Setelah itu ada lagi kejadian sepeda motor yang akan disebrangkan namun talinya putus di tengah jalan," tuturnya.

Namun dua kejadian tersebut tidak membunuh semangatnya untuk terus membantu warga. "Justru karena ada musibah itu, saya semakin bertekad untuk terus mendampingi warga agar bisa selamat," tukasnya.

Aksi Ekstrem Serka Darwis Seberangkan Anak Sekolah Pakai GondolaTiap hari Serka Darwis menolong anak sekolah seperti ini (dok Istimewa)
Sungai Rante Angin selebar 60 meter bisa diseberangi dengan gondola dalam raktu 3 sampai 5 menit. Darwis bertugas di Desa Maroko, Desa Landowia dan Desa Rante Baru di Kelurahan Rante Angin. Darwis mengatakan Dusun IV di Desa Maroko sangat terisolir.

Warga setempat membuat tali penyeberangan yang diikat ke akar pohon di Desa Tino Kari ke pohon kelapa di Desa Maroko. Tali dipasang katrol dan dihubungkan dengan gondola berupa papan ukuran 25 cm x 100 cm. Warga terpaksa menggunakan jembatan darurat karena tidak ada jembatan penyeberangan yang bisa digunakan.

BACA JUGA: Netizen Puji dan Kasih Semangat Untuk Serka Darwis

"Ada jembatan yang berjarak kurang lebih 1 KM, tetapi itu merupakan jembatan trans sulawesi yang menghubungkan antara Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Selatan (Sulsel)," katanya.

Serka Darwis tinggal dan menetap di Desa Landowia yang berjalak sekitar 3 km dari Desa Maroko. Desa Maroko biasa ia tempuh dalam kurun waktu 10 menit. (fay/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads