Jemaah yang mengamuk itu merupakan rombongan kelompok terbang Embarkasi Padang. Ia berusia 76 tahun dan bekerja sebagai petani sawit.
Oleh petugas haji Indonesia, jemaah tersebut diisolasi ke ruang kantor Daerah Kerja Bandara Madinah yang berada di paviliun. Dia didampingi ketua regunya. "Di imigrasi tadi, dia juga mengamuk. Orang Arab (petugas bandara) sempat kerepotan menenangkan Mbah (jemaah yang mengamuk)," kata sang ketua regu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kondisinya mulai tenang di kantor Daker, jemaah tersebut diajak berkomunikasi. Tapi pernyataannya tak nyambung. Ia mengaku berusia 60 tahun. Padahal berdasarkan identitas, ia berusia 76 tahun.
Jemaah tersebut mengaku tak kenal ketua regu yang menemaninya sepanjang perjalanan dari Tanah Air hingga ke Madinah. Petugas pun memintanya berkenalan. Keduanya berjabat tangan. Adegan ini tentu mengundang geli petugas karena jemaah seharusnya pasti kenal dengan ketua regu atau teman-temannya.
Menurut ketua regu, jemaah tersebut sempat diusulkan tak diberangkatkan karena kondisi psikisnya kurang layak. Apalagi dia berangkat sendiri sehingga tak ada yang mendampingi secara total.
"Tapi keluarga bersikukuh memberangkatkan dan memasrahkan pada Allah SWT apapun yang bakal terjadi pada si Mbah," tutur ketua regu.
Kepala Daerah Kerja Bandara Madinah, Arsyad Hidayat, mengatakan jemaah tersebut akan tetap ditempatkan di hotel atau pemondokan. Tidak perlu diisolasi dan dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kecuali ada rekomendasi dari tim medis.
"Bisa saja, kondisinya akan membaik dalam beberapa hari ke depan," kata Arsyad.
Perubahan perilaku tersebut dikenal dengan istilah disorientasi atau kebingungan. Dalam beberapa kesempatan, Kasubsi KKHI Ika Nurfarida Sholeh mangatakan, hal itu mungkin terjadi karena beragam faktor. Yang paling umum karena jemaah bertemu lingkungan baru. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melakukan perjalanan jauh. Sebab itu, jemaah diimbau menjaga kesehatan fisik dan mental sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Sejak pemberangkatan pertama pada Jumat (28/7) hingga hari MInggu (6/8), lebih dari 63 ribu jemaah tiba di Madinah. Dalam 2 hari terakhir, sebagian di antaranya sudah digeser ke Makkah.
(try/rvk)











































