"Saya coba pahami konflik manusia dan satwa liar. Konflik ini terjadi karena rusaknya habitat yang sudah diokupasi manusia. Jadi manusia sudah mengubah habitat monyet ini jadi tempat pemukiman. Akhirnya mereka berkonflik," kata Arnold kepada detikcom, Minggu (6/8/2017).
Dia mengatakan, perlu dicari tahu soal alih fungsi lahan di Karanggede, Boyolali tersebut. Arnold mengatakan jika ada hutan lindung yang dijadikan kebun dapat membuat monyet mencari habitat baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, perlu masyarakat sekitarnya diedukasi dalam hal menangani konflik satwa dan manusia. Misalnya, di kita ada teknik pengusiran oleh masyarakat sehingga tidak masuk ke kawasan pemukiman manusia," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 orang terluka akibat amukan monyet. Pemburuan terhadap monyet itupun dilakukan karena dianggap menganggu dan sangat meresahkan warga sekitar. (jbr/imk)