"Kita sudah periksa 12 saksi," ujar Kapolres Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra saat dihubungi detikcom, Sabtu (5/8/2017) malam.
Asep mengaku masih mendalami siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut berdasarkan dari keterangan para saksi. Dia belum menyebut siapa yang ditetapkan menjadi tersangka dalam peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MA tewas setelah dikeroyok dan dibakar massa karena disebut mencuri amplifier pada Selasa (1/8). Isu yang berkembang di media sosial menyebut korban yang dihajar sampai meninggal itu bukan pencuri, melainkan orang yang menunaikan salat di musala tersebut dan kebetulan membawa amplifier.
Sedangkan polisi menyatakan, berdasarkan keterangan dan alat bukti, korban memang diduga melakukan pencurian di musala Al Hidayah, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bekasi AKBP Rizal Marito menegaskan, warga tersebut benar telah melakukan pencurian.
"Dilaporkan oleh penjaga mesjid, barang buktinya ada, saksi-saksinya juga ada tersangkanya itulah yang meninggal," kata Rizal saat dikonfirmasi, Kamis (3/8).
Rizal mengungkapkan berdasarkan laporan penjaga masjid, warga yang diduga pelaku sempat salat di musala Al Hidayah. Setelah MA keluar dari musala, amplifier musala hilang.
Saksi yang melihat korban keluar membawa amplifier berteriak 'maling'. Karena panik diteriaki warga, MA yang saat itu sedang membawa amplifier, turun dari motor, dan langsung menceburkan diri ke sungai. Namun ternyata warga sudah menunggunya di seberang sungai dan langsung menghakiminya.
Polisi tetap mengecam dan mengusut tindakan main hakim sendiri tersebut.
(hld/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini