Sebab, pemain catur mengerahkan pengetahuan dan pengalaman serta taktik dan strategi mengantisipasi serangan lawan, untuk melindungi raja sebagai simbol tertinggi.
"Ini (catur) mengajari kita mengatur strategi dan taktik dan bagaimana mengerahkan anggota. Menghadapi koruptor ini kan luar biasa. Mereka memiliki langkah-langkah luar biasa, maka kita tidak boleh kalah oleh mereka," katanya saat membuka Fide Internasional Open Chess Tournament Piala Jaksa Agung di kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Selasa (1/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pion kecil dan sederhana dengan langkah terbatas, tetapi jumlahnya banyak. Menteri dengan langkah ke segala arah. Tetapi menteri tidak bisa apa-apa tanpa bantuan bidak lain. Artinya, jangan merasa paling penting. Pion jika bisa menembus garis lawan, dia bisa bertransformasi jadi apa pun. Artinya, tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini," ungkap dia.
Lomba catur internasional piala Jaksa Agung ini diikuti oleh peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Uzbekistan. Sebanyak 13 master catur bertanding di ajang ini.
"Ada juga dua grand master, satu dari Indonesia dan satu dari Filipina," kata Kepala Kejati Jatim Maruli Hutagalung.
Sebanyak 256 pecatur dari 20 provinsi dan tiga negara luar bertanding di ajang ini. Grand master Indonesia yang ikut bertanding ialah Susanto Megaranto dari Jawa Barat. (ze/asp)