Novel Khawatir Kapolri Dapat Masukan Palsu, dari Oknum Jenderal?

Blak-blakan Novel Baswedan

Novel Khawatir Kapolri Dapat Masukan Palsu, dari Oknum Jenderal?

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 15:08 WIB
Foto: Dhani Irawan/detikcom
Singapura - Penyidik senior KPK Novel Baswedan khawatir Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendapat masukan palsu dari anak buahnya terkait teror Novel. Siapa gerangan 'pembisik' palsu itu?

Hingga hampir 4 bulan setelah disiram air keras, Novel belum mendapat kejelasan soal pelaku teror. Jangankan dalang di baliknya, eksekutornya saja belum terungkap.


Banyak saksi sudah diperiksa, ada juga terduga pelaku yang kemudian dilepaskan kembali karena memiliki alibi. Menurut Novel, ada pengelabuan fakta-fakta dalam pengusutan kasusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada fakta yang dikelabui, apakah Anda masih bisa percaya dengan alibi-alibi yang dibuat? Karena alibi-alibi yang dibuat untuk menutupi fakta, ya sangat mudah, tidak sulit. Ini yang saya melihat," kata Novel saat Blak-blakan bersama detikcom di Singapura, Minggu (30/7/2017).

"Jangan sampai kemudian Pak Kapolri diberi masukan yang palsu atau tidak benar oleh bawahannya," sambungnya.

Siapa anak buah pemberi masukan palsu yang dimaksud Novel? Sebelumnya, Novel pernah bicara tentang sosok jenderal di Mabes Polri yang diduga terkait dengan kasusnya.

Apakah sosok jenderal itu yang memberi masukan palsu ke Kapolri?

"Saya tidak tahu mekanisme pelaporannya seperti apa, yang jelas saya melihat perkembangan sampai sekian lama, saya pesimis ini akan diungkap dengan serius, jangankan sampai ke aktor intelektual, sampai pelaku lapangannya saja saya tidak yakin," jawab Novel.


Presiden Joko Widodo rencananya memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta laporan perkembangan kasus Novel. Meski demikian, Novel masih ragu kasus ini akan terusut tuntas.

"Saya melihat pemanggilan itu sebagai hal yang positif. Tapi saya menduga apabila dibicarakan yang formal-formal saja, kejadiannya akan seperti itu," ucapnya. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads