"Statement tersebut, menurut saya, sangat tendensius. Lagi pula pertemuan kemarin nggak bicara pilpres," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi detikcom, Senin (31/7/2017).
"Dan saya heran dengan pernyataan reaktif beberapa tokoh atas pertemuan tersebut, padahal Presiden Jokowi saja menganggap pertemuan tersebut, antartokoh, adalah hal yang biasa," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasco menjelaskan hal yang dibahas dalam pertemuan di Cikeas di antaranya mengenai presidential threshold (PT) dan judicial review (JR) UU Pemilu.
"Nggak bahas dukung-mendukung soal pilpres, yang dibahas soal PT betul. Selain itu, kok yang dilihat ke belakang terus, ya. Kan beberapa lama ini komunikasi kedua tokoh ini serta silaturahminya berjalan dengan baik," jelas Dasco.
"JR juga langkah hukum yang konstitusional, hal yang nggak perlu diributkan," tegasnya.
Sebelumnya, peneliti SMRC Sirojudin Abbas mengatakan SBY tak akan mendukung Prabowo sebagai salah satu capres pada Pilpres 2019. Sebab, SBY salah satu jenderal yang ikut menandatangani surat Dewan Kehormatan Perwira yang memecat Prabowo Subianto.
"SBY salah satu jenderal yang merekomendasikan Prabowo dipecat. Posisi pandangan itu, mana mungkin SBY merekomendasikan atau mendukung jenderal yang akan dipecatnya," ucap Abbas dalam diskusi di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta, Minggu (30/7). (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini