"Dana ini dipakai untuk membayar hutang-hutang," ujar Prof Yohanes dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (27/7/2017).
Prof Yohanes mengakui gaji dosen sempat terlambat dibayarkan pada kurun waktu 1-2 tahun ke belakang. Jumlah dosen pun pada akhirnya dipangkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam 8 bulan terakhir krisis keuangan sudah mulai teratasi. Pembayaran gaji mulai dan gaji tertunggak sedikit demi sedikit mulai dicicil sesuai kemampuan universitas," jelasnya.
Total pinjaman yang diterima pihak kampus melalui program student loan seluruhnya sekitar Rp 45 miliar pada kurun waktu 2013. Sampai saat ini telah dibayar sekitar Rp 43 miliar.
"Saat ini masalah sedang diselesaikan. Jumlah pinjaman yang diterima sekitar Rp 45 miliar, dan sudah dikembalikan lebih dari Rp 43 miliar. Sisanya ditambah bunga pinjaman sedang dicarikan solusi dengan cara mencicil. Kami sudah mengirim surat ke direksi bank yang bersangkutan, saat ini sedang dalam taraf penyelesaian," ujar Yohanes.
Sekitar 250 mahasiswa menerima program student loan dari Bank Mandiri tahun 2013. Mereka berkuliah tanpa membayar.
Kemudian target mahasiswa baru tak tercapai di tahun 2014. Awalnya ditargetkan 1.000 mahasiswa, namun hanya sekitar 400 mahasiswa yang mendaftar. Biaya operasional kampus tak bisa terbayarkan. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini