"Masalah (student loan) muncul ketika terjadi keterlambatan pembayaran ini. Bank menganggap orang tua mahasiswa yang terlambat membayar, sehingga orang tua mengalami masalah dalam BI Checking," ujar Rektor Surya University, Yohanes Surya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (27/7/2017).
Student loan itu diperuntukkan bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di kampus yang terletak di Summarecon Serpong itu. Para orang tua yang terkena imbas macetnya student loan ini merupakan orang tua mahasiswa yang mendapatkan beasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak orang tua terkena imbas karena, saat pendataan program student loan, pihak kampus mempertemukan orang tua mahasiswa dengan pihak bank. Kedua belah pihak mengadakan perjanjian kerja sama.
"Jika mahasiswa mendapat beasiswa, maka yang membayar cicilan adalah universitas atau pihak yang ditunjuk," tutur pihak Surya University.
Hanya, pihak universitas tak mampu memenuhi target jumlah mahasiswa baru pada 2014. Semula ditargetkan ada 1.000 mahasiswa baru, ternyata hanya sekitar 400 mahasiswa yang terdaftar.
Selain menginginkan mahasiswa berkualitas dengan pemberian beasiswa kepada orang-orang terpilih, kala itu beban biaya dosen yang bergelar PhD sangat tinggi. Krisis keuangan pun tak bisa dihindari.
Total pinjaman yang diterima sekitar Rp 45 miliar. Sampai saat ini telah dikembalikan sekitar Rp 43 miliar.
Surya University saat ini terdiri dari 1.211 mahasiswa dengan dosen tetap 53 orang dan tidak tetap 40 orang. Rencananya, angkatan pertama akan diwisuda pada 14 Oktober 2017. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini