"Setelah sertijab, terasa dingin. Artinya, alhamdulillah, karena memang apa pun pasti sebentar lagi beban saya selesai. Karena memang selama sepuluh bulan, Pak Kapolda (Irjen Idham Azis), itu tensi tinggi, Pak. Di atas 140 itu. RPM-nya 12 terus, nggak pernah berhenti dan selalu begitu," seloroh Irjen Iriawan dalam sambutannya di acara pisah-sambut di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/7/2017) malam.
Ia berharap, di masa kepemimpinan Irjen Idham Azis, kegaduhan-kegaduhan di Ibu Kota mulai mencair. "Dan mudah-mudahan di zaman Pak Idham sudah habis, sudah selesai," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh bulan adalah waktu yang singkat. Tetapi ia merasa sepuluh bulan seakan-akan bertahun-tahun, karena banyaknya persoalan yang terjadi di Jakarta yang harus dikendalikannya.
"Singkat itu hitungan bulan, (dibilang) lama itu karena ya situasinya. Itu mungkin kayak empat tahun situasi yang kemarin," katanya.
Dinamika Ibu Kota yang dia rasakan selama memimpin Polda Metro Jaya itu menjadi pelajaran berharga baginya. Pelbagai event besar hingga hiruk-pikuknya ia lalui bersama jajarannya.
Jenderal bintang dua yang kini menjabat sebagai Asisten Operasional Kapolri itu boleh dibilang berhasil mengendalikan situasi panas Jakarta. Aksi-aksi yang sempat ricuh berjalan dengan kondusif berkat kerja keras seluruh jajarannya.
"Saya tak ada hebatnya, Pak Gubernur. Saya hanya dirigen, yang main mereka semua," sebutnya sambil menyapa Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, yang juga menjadi tamu undangan di acara tersebut.
Ia pun mengapresiasi seluruh anak buahnya yang telah mendukung kebijakan hingga program-program yang dia canangkan. "Oleh sebab itu, saya hormat kembali kepada anak buah saya, mantan anak buah saya, dan stakeholder lain. Luar biasa," tutupnya. (mei/jbr)