"Benar tidak Pak Muhtar paman Anda?" kata Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Niko tak menjawab langsung pertanyaan Agun. Matanya memerah. Tisu pun diambilnya. Ia lalu bersuara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niko mengaku kasihan dengan pamannya. Seluruh keterangan yang dilontarkannya soal Muhtar dan kasus suap Akil di bawah tekanan. Dia minta maaf ke Muhtar karena telah membuat Muhtar masuk bui.
"Ini jujur, bukan nangis sinetron atau apa. Di sidang pun saya menangis. Beliau ini sampai sekarang jadi bahan gunjingan di keluarga kami, Pak," ujar Niko tersedu-sedu.
"Inilah korban keponakannya sendiri," tutupnya. (gbr/rvk)











































