"Saya ke sini karena teman-teman saya. Saya cape ngomong ke sana-kemari tapi tidak ada yang mendengar," ujar Yulianis di ruang Pansus Angket KPK, gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Ia menceritakan banyak temannya yang terseret KPK karena aset Nazaruddin menggunakan nama rekannya. Yulianis juga mengungkap masih banyak aset Nazaruddin yang dikembalikan KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yulianis menyampaikan kesaksian ini dengan suara gemetar. Dia sempat berhenti sebentar untuk menarik napas. Kemudian dia lanjut memberikan keterangan dengan nada suara yang berbeda, seperti orang sehabis menangis.
Yulianis mengatakan hingga saat ini masih ada proyek yang berjalan dan dikendalikan dari dalam penjara. Nazaruddin kerap memanggil rekan-rekannya untuk mengadakan meeting di penjara guna membicarakan proyek ke depan.
"Pak Nazaruddin sering panggil rekan-rekannya ke penjara untuk meeting proyek ke depannya. Saya sudah sampaikan ke KPK,namun KPK bilang apa yang terjadi di penjara sudah bukan tanggung jawab KPK," ucap Yulianis. (lkw/fjp)