"Ternyata dengan integrasi ini, perilaku penumpang itu dengan sendirinya berubah. Saya bisa sampaikan sekarang sudah sangat banyak penumpang kami yang dari Bekasi, misalnya, selama ini mungkin dia tidak ke Tebet, sekarang mereka ke Tebet, bersambung dengan angkutan moda lanjutan. Nah ini yang kita harapkan memang memberikan sebanyak mungkin alternatif angkutan kepada masyarakat kita," ucap Direktur Utama PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila atau yang karib disapa Fadhil di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).
![]() |
Selain itu, menurut Fadhil, underpass antar peron yang telah beroperasi sejak Senin (24/7) kemarin penting untuk arus penumpang. Penataan itu disebut Fadhil dilakukan oleh KCJ dan PT KAI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan underpass di stasiun itu dipilih karena berintegrasi dengan halte bus TransJ. Pertumbuhan penumpang di Stasiun Tebet, kata Fadhil, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Stasiun Tebet kalau dilihat dari pertumbuhan penumpang mulai dari tahun 2016 sampai sekarang itu kurang lebih 25 persen, cukup signifikan, sehingga mengharuskan kita untuk kita menyediakan fasilitas penyeberangan antar peron yang tidak sebidang dengan jalan rel," kata Fadhil.
![]() |
Untuk mempermudah akses bagi penumpang, Fadhil mengaku akan membangun lebih banyak pintu keluar di stasiun tersebut dalam 1 hingga 2 ke depan. Nantinya, menurut Fadhil, akan ada 3 akses pintu di stasiun itu.
"Selama ini Stasiun Tebet hanya punya 1 pintu, sekarang kita akan bikin 3 pintu, yang akan kita bangun 2. Jadi 1 khusus ke arah Kampung Melayu, di sana sudah ada halte bus, satunya ke arah Kasablanca, sudah ada juga halte bus dan satunya lagi ke belakang arah perumahan penduduk," jelas Fadhil. (hld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini