Hal ini disampaikan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia dalam keterangan yang diberikan Kadispenal Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta, Senin (24/7/2017). Pada hari Minggu (23/7) pukul 19.45 WIB, KRI Wiratno-379 mendeteksi adanya 2 KIA Vietnam pada posisi 4 Nm (nautical mile) yang masuk ke perairan landas kontiten Indonesia.
"Kronologis terjadinya pengusiran kedua KIA Vietnam tersebut, berawal saat KRI Wiratno-379 melaksanakan patroli di perairan Natuna Utara, ZEEI, di dalam Landas Kontinen Indonesia mendeteksi adanya 2 KIA Vietnam pada posisi 4 Nm yang masuk ke wilayah perairan landas kontinen Indonesia," ujar Aan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siluet masih terlihat dan halunya mengarah ke haluan KRI Wiratno-379 pada jarak 30 meter yang membahayakan KRI Wiratno-379 sehingga diberikan tembakan peringatan satu butir peluru ke udara dengan menggunakan senjata jenis SS 1," kata Aan.
Tak lama kemudian, kedua KIA Vietnam merubah halu dan TNI AL mengusir mereka untuk meninggalkan landas kontinen Indonesia. Sementara itu, Gig mengatakan tidak benar soal klaim Vietnam terkait 4 nelayan mereka yang terluka akibat tertembak.
"Tidak benar pernyataan Vietnam tersebut. TNI AL selalu melakukan tindakan sesuai ketentuan dan terukur," ujar Gig.
Seperti diberitakan sebelumnya, Vietnam menyatakan nelayan tersebut berada sekitar 132 mil laut tenggara Pulau Con Dao. Otoritas Vietnam mengklaim nelayan yang tertembak dibawa ke Pulau Con Dao untuk menjalani perawatan. (dkp/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini