"Sebenarnya lobi kita laksanakan sudah jauh hari sebelum paripurna. Cuma, saya melihat kelihatannya belum bisa ketemu PT itu. Maka dilaksanakan lobi sekali lagi. Inilah lobi terakhir," kata Agus di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2017).
Agus menuturkan akan terus berjuang lewat lobi-lobi untuk mencapai musyawarah mufakat. Sebab, menurutnya, hal tersebut merupakan jalan menuju demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan prinsip Demokrat mengambil pilihan presidential threshold 0% itu bukan hanya melihat angkanya. Demokrat menilai, jika presidential threshold ada di angka 20%, itu tidak masuk akal.
"Itulah prinsip Demokrat karena bukan hanya besaran PT, tapi angka PT tidak masuk logika. Yang masuk logika kita harus sama-sama karena pemilu bareng legislatif dan presiden berarti semua berdasarkan perolehan PT," ucap Agus.
"Nanti untuk yang 2019 kan nggak mungkin kalau memakai yang 2014 itu juga tidak mungkin," kata dia.
Sebelumnya, sepuluh fraksi di DPR sudah menyampaikan pandangan soal sikap parpol dalam RUU Pemilu. Setelah membacakan sikap parpol, rapat paripurna diskors untuk menggelar lobi antar-pimpinan fraksi. (lkw/imk)