"Ketiga tokoh itu memang memiliki keunggulan di popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas," kata penelitis SSC, Moh Edi Marzuki saat rilis hasil survei kontestasi cagub cawagub jelang Pilgub Jatim 2018 di Hotel Yellow, Surabaya, Rabu (12/7/2017).
Survei ini dilakukan pada 10-30 Juni 2017 dengan mengambil 800 responden di 38 kabupaten dan kota. Margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 24 tokoh yang disurvei oleh SSC tentang popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas sebagai calon gubernur Jatim.
Di survei popularitas, Khofifah unggul dibandingkan dengan Gus Ipul dan Risma. Khofifah meraih 90 persen, Gus Ipul 84,6 persen, sementara Risma 79,8 persen.
Di tingkat akseptabilitas, Risma unggul dibandingkan dengan Gus Ipul dan Khofifah. Risma mendapatkan dukungan publik sebanyak 75,8 persen, Gus Ipul 75,5 persen dan Khofifah 67,9 persen.
Sedangkan, elektabilitasnya Gus Ipul menempati urutan pertama dengan meraih dukungan 26,6 persen. Risma dipilih 24,1 persen responden dan Khofifah 16,8 persen.
SSC juga memberikan pertanyaan terbuka kepada responden tentang kadindat yang dipilih sebagai Gubernur Jatim secara spontan. Responden yang menjawab Saifullah Yusuf sebanyak 26,3 persen. Disusul, Tri Rismaharini sebanyak 22,1 persen dan Khofifah Indar Parawansa 13,9 persen.
Sedangkan responde yang menjawab nama tokoh lainnya yakni, Abdullah Azwar Anas dengan perolehan 3,5 persen, La Nyalla Mattalitti 2,3 persen dan yang lainnya 2,5 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 28 persen.
Pilgub Jatim 2018 Didominasi Tokoh Lokal
Dibandingkan dengan daerah lain, di Jawa Timur lebih banyak tokoh lokal yang siap bertanding sebagai calon gubernur.
"Dalam konteks pemilihan gubernur, selama ini calon gubernur di berbagai daerah banyak didominasi nama-nama tokoh nasional yang beredar di Jakarta, karena memiliki popularitas dan modal politiknya," kata Edi.
Berdasarkan survei, top of mind warga Jatim adalah tokoh-tokoh lokal. Mereka di antaranya adalah Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jatim), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial asal Kota Surabaya), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), dan La Nyalla M Mattalitti (Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur).
Ada pula Abdul Halim Iskandar (ketua DPRD Jatim), Hasan Aminuddin (mantan Bupati Probolinggo 2 periode dan sekarang anggota DPR RI dari NasDem), Anang Hermansyah (anggota DPR RI dari PAN asal Jember), Mahfud MD (Ketua MK Periode 2008-2013 asal Madura), Imam Nahrawi (Menpora dari Sidoarjo), Nurhayati Ali Assegaf (politisi DPR RI Demokrat dari daerah pemilihan Malang Raya).
"Ini tentu positif bagi perkembangan stok kepemimpinan lokal, karena nama-nama tokoh lokal terbukti lebih dikenal masyarakat," jelas Edi.
(roi/imk)