Hal itu terungkap dalam survei yang dirilis Surabaya Survey Center (SSC), Rabu (12/7/2017). Survei ini dilakukan pada 10-30 Juni 2017 dengan mengambil 800 responden di 38 kabupaten dan kota. Margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dalam pertanyaan terbuka ke responden, seandainya Pilgub Jatim dilaksanakan hari ini, maka Gus Ipul menempati urutan pertama," kata peneliti SSC, Moh Edi marzuki, saat rilis hasil survei Pilgub Jatim di Hotel Yellow, Surabaya, Rabu (12/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam simulasi top of mind, Gus Ipul dipilih 26,3 persen responden, Risma 22,1 persen, dan Khofifah 13,9 persen. Anas didukung 3,5 persen responden dan La Nyalla 2,3 persen.
Sedangkan nama-nama lain yang muncul dan mendapatkan dukungan publik di bawah 2 persen adalah Abdul Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), Hasan Aminuddin (anggota DPR dari Partai NasDem), Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013), Anang Hermansyah (artis yang menjadi politisi DPR dari PAN), Imam Nahrawi (Menpora), serta Nurhayati Ali Assegaf (anggota DPR dari Demokrat).
Dari simulasi tertutup (nama diberikan kepada responden), elektabilitas Gus Ipul menempati urutan pertama dengan meraih dukungan 26,6 persen. Sedangkan Risma dipilih 24,1 persen responden dan Khofifah 16,8 persen.
Edi mengatakan nama-nama yang terungkap dalam survei ini sudah dikenal publik Jawa Timur dan akan sulit digeser oleh nama baru dalam peta persaingan Pilgub Jatim. Terutama tiga nama yang memiliki dukungan publik tertinggi, yakni Gus Ipul, Risma, dan Khofifah.
"Ketiga nama kandidat Gubernur Jatim ini akan sulit dikejar dan ditandingi calon baru," tuturnya. (roi/imk)