Bingungnya Dafi Terima 20 Kali 'Teror' Order Fiktif Go-Food

Bingungnya Dafi Terima 20 Kali 'Teror' Order Fiktif Go-Food

Denita Matondang - detikNews
Sabtu, 08 Jul 2017 16:20 WIB
Foto: Ahmad Maulana alias Dafi (Denita-detikcom)
Jakarta - Ahmad Maulana alias Dafi (28) juga mengalami teror order fiktif Go-Food yang dialamatkan padanya. Menurut perhitungannya dalam tujuh hari dia mengaku mendapat 20 kali order fiktif Go-Food yang dialamatkan padanya.

"20 kali, pertama kali dibayar, sisanya saya tolak, pertamanya pake Grab, habis itu terakhir Go-Car," terang Dafi kepada detikcom saat ditemui di kantor PPSU, Jalan KH Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dafi mengaku orderan fiktif itu bermula setelah menolak cinta salah seorang wanita berinisial A. Dafi berkenalan dengan A pada awal Juni 2017 lalu.

"Dari awal saya kenalan sama si Ati, ternyata cintanya saya tolak. Terus tiba-tiba si Ati nyerang dengan ojek online, dengan Go-Food 3 kali, ternyata saya merasa nggak mesan. Tiga kali Go-Food (saya bayar) karena saya kasian sama ojek online nih, gitu aja," urai Dafi.

Pertama kali rumahnya disambangi driver Go-Food yang mengantarkan pesanan Bebek Kaleyo. Padahal Dafi tidak pernah merasa memesan makanan tersebut.

"Pertama kali Bebek Kaleyo seharga Rp 350 ribu itu 3 boks, Rp 350 ribu kali tiga berapa tuh? Rp 1 jutaan, terus nasi goreng seharga Rp 200 ribuan 4 porsi, jadi harus bayar Rp 800 ribu, ternyata saya tolak. Saya nggak pesan, bayar yang pertama doang, saya bayar, yang kedua Martabak Boss, seharga Rp 250 ribu. Ternyata yang kirim ada 3 martabak, saya tolak karena tidak merasa pesan," ujar Dafi.



Dafi mengatakan, dia sempat membayar order Go-Food tersebut. Tapi lama-lama dia merasa dompetnya semakin menipis hingga akhirnya dia menolak pesanan tersebut. Tidak hanya Go-Food, peneror pun melakukan order fiktif dengan aplikasi Grab Food.

Merasa terganggu dengan teror order palsu itu, Dafi melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Tidak hanya itu, Dafi juga melapor ke manajemen Grab dan Go-Jek. Tapi laporan untuk menutup akunnya itu belum direspons.

"Saya lapor ke polisi ke Polsek Tanah Abang, lapor dengan kedua belah pihak. Mbak dari ojek online Grab saya ceritain gini-gini, tapi belum ada tanggapan, habis dari Grab muncul Go-Jeknya," ucapnya.

Salah seorang teman Dafi yang bernama Adin menambahkan 20 pesanan itu dikirimkan dalam rentang waktu tujuh hari. Adin mengaku ikut membantu Dafi menolak pesanan yang dikirim oleh para driver online tersebut.

"Dalam seminggu 20 kali pesanan, sempat rutin tiga hari berturut-turut, yang selebihnya jarang tapi masih tetap ada. Saya bantu karena dia rada gugupkan orangnya, dia korban, saya bantu, nggak ada masalah sama (driver) Grab-Grabnya," kata Adin.

(ams/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads