Almarhum Serka (MPU) Hari Marsono dikenal sebagai sosok pendiam yang suka membantu. Salah satu korban heli Basarnas yang jatuh di Pegunungan Butak, Temanggung ini diketahui kerap ikut dalam kegiatan kampung serta murah senyum.
"Dia anak yang baik, pendiam, ibadahnya juga rajin. Bahkan selama puasa hampir tidak pernah tertinggal tarawih di masjid bersama anak dan istrinya," kata Murtiningsih yang rumahnya bersebelahan dengan Hari sekeluarga di Bringin Bendo, Sidoarjo, Senin (3/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap hari pulang ke rumah. Sama tetangga juga baik, dengan karang taruna juga sering membantu," ucapnya.
Dia mengaku terakhir bertemu Serka Hari ketika hendak berangkat bertugas pada Jumat (30/6) lalu. "Almarhum merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara dan hanya almarhum yang menjadi anggota TNI. Meski menjadi TNI, almarhum tidak pernah semena-mena," imbuh Martini.
![]() |
Murtini mengatakan istri Hari, Diana Lindawati, mendapat kabar soal kecelakaan heli itu pada Minggu (2/7) sekitar pukul 19.00 WIB. Kabar didapatkan dari rekan dinas Hari.
"Saat memberi tahu, awalnya hanya diberitahu ada kecelakaan halikopter. Baru diberitahu suaminya meninggal Senin dini hari pukul 02.00 WIB," ungkap dia.
Hari merupakan satu dari 8 korban tewas Helikopter Basarnas di Bunung Butak, Temanggung pada Minggu (2/7) kemarin. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak laki laki yang masih berusia 6 tahun dan 3 tahun. (ze/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini