"Secara prinsip, saya mengapresiasi pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi kemarin," kata Hidayat dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2017).
Baca Juga: Bertemu Jokowi, GNPF: Suasananya Cair, Berbeda dengan Saat Demo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Janganlah berhadap-hadapan. Karena, kalau itu terjadi, akan merugikan negara, TNI-Polri, bangsa, dan umat Islam. Dan yang diuntungkan adalah mereka yang anti-NKRI, anti-Pancasila, serta yang menginginkan Indonesia tetap lemah dan Indonesia yang tidak damai. Bahkan mungkin mereka adalah kelompok yang anti-agama," ujarnya.
Hidayat mengungkapkan GNPF MUI sudah lama ingin mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Bahkan sejak Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 atau 411 sudah ada keinginan untuk bertemu dengan Presiden.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Terima Bachtiar Nasir dan GNPF di Istana
Hidayat juga berharap pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi dilanjutkan dengan tindakan konkret untuk menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis. Kemudian dia juga berharap pemerintah mengeluarkan ulama dan aktivis yang ditahan tanpa bukti hukum.
"Jadi saya berharap sekali lagi pertemuan kemarin menjadi berkah untuk kemudian dihentikannya kriminalisasi pada ulama, fitnah kepada ulama, dan dihentikan aksi-aksi yang lebih banyak fitnahnya daripada fakta hukumnya, dan mereka yang ditahan karena tuduhan yang tidak berdasar juga untuk segera diselesaikan," harap Hidayat. (ega/ega)











































