Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia

Hanidah Zaki - detikNews
Rabu, 21 Jun 2017 23:25 WIB
Foto: Dari 12,5 juta jiwa penduduk Moskow, 2 juta di antaranya adalah muslim. Islam telah menjadi agama terbesar kedua di negara ini. (Yoga Endrayanto/TRANS7)
Moskow - Moskow, ibukota Rusia yang cantik ini, memang menarik untuk dijelajahi. Selain keindahan yang ditawarkan, pesatnya perkembangan muslim di Moskow, menjadi alasan tim Jazirah Islam mendatangi negeri beruang merah ini.

Dari 12,5 juta jiwa penduduk Moskow, 2 juta di antaranya adalah muslim. Islam telah menjadi agama terbesar kedua di negara ini.

Meski komunis pernah berjaya cukup lama di Rusia, namun Islam lebih dulu hadir di sini. Menurut sejarah, kelompok muslim dari Turki – Ottoman, Iran, wilayah Kaukasus dan beberapa negara di Asia tengah adalah pembawa Islam pertama ke tanah Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Moskow, ibu kota Rusia yang cantik (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Honey Ladies Spa, satu-satunya spa halal di kota Moskow menjadi tujuan tim Jazirah Islam. Sang pemilik, Yuliya Khasanova, memulai bisnis spa ini sekitar 5 tahun silam. Yuliya sebagai seorang muslimah dan pengusaha, menyadari bahwa menjadi cantik juga harus sesuai dengan syariat Islam.

Tak heran, selain mewajibkan seluruh karyawannya memakai hijab, Yuliya juga sangat memperhatikan asal usul produk yang digunakan dalam perawatan.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Yuliya Khasanova, pendiri dan pemilik Honey Ladies Spa (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Honey Ladies Spa sebenarnya seperti spa pada umumya. Perawatan yang ditawarkan ada perawatan wajah, kuku dan perawatan tubuh. Yang membedakan dengan spa lain, spa milik Yuliya ini khusus untuk perempuan dan muslimah dan seluruh produk yang digunakan halal.

Selain para muslimah dari Kota Moskow, beberapa pelanggan Yuliya juga datang dari kota tetangga, seperti Gazan dan Grozny, yang merupakan kantong muslim Rusia.

(Ketinggalan Jazirah Islam di TRANS7? Anda bisa tonton videonya di sini)

Besarnya angka muslim di Moskow, membuat pemerintah Rusia menyadari hal ini juga harus diimbangi dengan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup. Selain produk siap saji, proses pemotongan hewan juga telah diorganisir oleh pemerintah di bawah pengawasan kementerian agama Rusia.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Para muslimah Moskow di Honey Ladies Spa (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Perjuangan Yuliya hingga bisa berhijrah dan akhirnya sukses menjadi pengusaha wanita, bukan seperti membalikkan telapak tangan. Sebagai gadis dari kota kecil yang datang merantau, Yuliya harus melewati kerasnya kehidupan Moskow.

Yuliya, dilahirkan sebagai muslim, adalah gadis keturunan Tatar. Etnis asli Rusia, yang mayoritas beragama Islam. Yuliya mengakui, meski dilahirkan sebagai muslimah, dahulu kehidupan Yuliya sangat jauh dari nilai-nilai Islami.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Honey Ladies Spa, satu-satunya spa halal di Kota Moskow (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Alhamdulillah, kini Yuliya menjadi seorang muslimah yang lebih baik. Yuliya adalah sosok menakjubkan. Kehidupannya sebagai gadis yang terlahir muslim, tak kalah pelik ketika ia harus mengembalikan hidupnya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Semoga Allah terus memberikan kemudahan dan petunjuk bagi Yulia untuk tetap istiqamah.

Perjalanan untuk mencari kisah sukses muslimah Moskow belum selesai. Kali ini, tim Jazirah Islam memiliki janji dengan seorang desainer muslimah, asli dari Rusia.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Amina Shabanova, wanita yang lahir dan besar di ibukota Rusia ini, telah 6 tahun bergelut dengan dunia fashion.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Butik Irada milik Amina Shabanova (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Produk pakaian muslimahnya diberi label "Irada", yang dalam bahasa Rusia bermakna "wanita cantik". Selain itu, Irada juga dia ambil dari nama sang ibunda.

Ada beragam koleksi busana di dalam butik Amina, yang terletak di salah satu pusat pertokoan kota Moskow. Mulai busana bernuansa kasual untuk sehari-hari, hingga gaun pesta. Koleksi hasil karya Amina, dibuat dari beragam bahan dengan corak menarik. Tak sampai di situ, Irada juga menyesuaikan pakaian-pakaian mereka dengan persyaratan nilai-nilai religius.

Saat ini, Amina sedang berbangga hati. Usaha kesayangannya telah mendapat predikat sebagai "halal company of the year" pada tahun 2013 dan 2014 dalam hal desain dan penggunaan bahan pakaian. Selain itu, hampir setiap tahun Amina juga membawa Irada ikut turun dalam "Moscow Halal Expo" dan juga berbagai event lain yang berkaitan dengan muslim di Rusia.

Bersama para desainer muslimah lain, Amina juga terus memperkenalkan Islam sebagai agama yang damai melalui cara dakwah yang positif.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Produk busana muslimah milik Amina yang diberi label Irada (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Selain koleksi Aminah yang penuh dengan detail cantik, para pelanggannya juga menarik perhatian karena tak terbatas di kalangan muslimah berhijab saja. Industri pakaian Islami di Rusia sedang naik daun. Setidaknya , Rusia masuk dalam 10 negara di dunia yang memproduksi pakaian muslim. Selain itu, Rusia juga menjadi pasar empuk untuk berbagai produk halal.

Kiprah muslimah ini memberi warna baru, bagi muslim muda Rusia yang lebih multikultural serta berjiwa sosial. Sehingga mereka bisa mengimbangi antara nilai-nilai keimanan dan dunia modern.

Kini Amina bersama "Irada" telah sukses dan patut diacungi jempol. Ia menggambarkan, bagaimana muslim Rusia tak hanya membangun kemampuan diri dalam syariat. Tetapi sekaligus memberi kontribusi bagi perekonomian negara. Amina juga menyadari, dengan membuka diri kepada konsumen dari berbagai kalangan, juga menjadi peluang baginya untuk melakukan syiar.

Muslim, muda dan sukses. Menjadi potret bagaimana Rusia telah memberi ruang luas bagi agama Rahmatan lil Alamin untuk terus tumbuh dan berkembang.

Dari ibukota Moskow kami bergeser menuju Dagestan di tepi laut Kaspia. Pedesaan Dagestan memang tidak segemerlap Moskow. Kehidupan warga Rusia berjalan lebih lambat di sini. Bangunan juga tak seindah di ibu kota. Di sini, bangunan bersejarah, lebih menyerupai reruntuhan gedung kuno.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Wilayah Dagestan (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Namun di antara sepinya denyut kehidupan di pegunungan Dagestan. Desa Gosatil masih menyimpan kerajinan tradisional etnis muslim Dargin, yang sudah ada turun temurun. Inilah pengrajin perak tradisional dari Desa Gosatil.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Sejak ratusan tahun lalu, beberapa desa di Pegunungan Kaukasus Dagestan memang tersohor sebagai pengrajin logam, terutama emas dan perak.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Di dalam bengkel kecilnya, Sultan Akhmed menyulap perak menjadi kerajinan, dengan detail yang menarik. Hampir 30 tahun Sultan Ahmet menjadi salah satu pembuat kerajinan pedang perak khas Rusia. Dahulu kala Gosatil diandalkan sebagai pusat pembuat senjata perang di Dagestan.

Bertemu Para Muslim Pelaku Ekonomi Kreatif di Rusia Foto: Sultan Ahmet (Yoga Endrayanto/TRANS7)


Kini pedang perak, lebih sebagai cendera mata bagi wisatawan yang mengunjungi Rusia. Selain membuat pedang perak, di Desa Gosatil ada juga para pengrajin perhiasan tradisional. Turun temurun para lelaki muslim di Desa Gosatil meneruskan keahlian dari orangtua mereka sebagai pengrajin perak.

Saksikan kisah para muslim pelaku ekonomi kreatif di Rusia, dalam program "JAZIRAH ISLAM" di TRANS 7, pada Kamis 22 Juni 2017 pukul 15.00 WIB. (nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads