"Jadi sudah ditemukan langsung hubungan komunikasi antara Ahmad Syukri dengan Bahrun Naim," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (16/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada, sudah, saya nggak mau sebutkan, yang jelas melalui mobile phone," ujar Tito.
Tito lantas menjelaskan mengenai jaringan teroris yang berada di Indonesia. Tito mengatakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berperan sebagai operator di lapangan dan mereka mengikuti pola ISIS.
"Jadi kalau kita melihat pasca 2013, hampir semua kasus-kasus teror yang terjadi sekarang ini melibatkan jaringan Jamaah Ansharut Daulah, yang dulunya bernama Tauhid Al-Jihad yang dipimpin Aman Abdurrahman dan linknya sudah saya sampaikan, pattern-nya itu ISIS central yang di Raqqa, Suriah," jelasnya.
Penghubung JAD dan ISIS, yaitu Bahrun Naim, Bahrumsyah dan Abu Jandal. JAD kemudian mempunyai peran untuk mengoperasikan aksinya di Indonesia.
"Yang paling aktif Bahrun Naim dan kemudian operatornya lapangan di Indonesia itu adalah Jamaah Ansharut Daulah," terang Tito.
Tito mengungkapkan JAD ini memiliki sel-sel yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Sel-sel ini kemudian terbagi ke beberapa bagian dari mulai mudiriyah hingga sel-sel kecil.
"Mereka mempunyai sel-sel, bukan hanya titik, sel ini ada sistematis, ada namanya mudiriyah, di bawah mudiriyah itu ada qoriyah, di bawah qoriyah itu ada sel kecil," ungkapnya.
Polisi telah mengidentifikasi hal itu. Namun terkendala aturan yang tidak bisa mengkriminalisasi perbuatan awal dari pelaku teroris. (knv/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini