"Totalnya ada sampai saat ini ada 22 yang ditangkap. Ini akan digali lebih dalam. Yang penting kita bisa lakukan untuk mencegah terjadinya bom bunuh diri," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2017).
Polisi berkesimpulan kelompok teroris jaringan JAD menjadikan polisi sebagai target mereka. Diketahui, pada serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, tiga polisi muda gugur akibat terkena ledakan bom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya dan Jawa Barat ini menjelaskan ke-22 terduga teroris itu ditangkap agar aparat dapat menggali informasi soal pergerakan kelompok mereka.
"Ini kita butuhkan informasi. Di antaranya melakukan upaya penindakan dan penangkapan terhadap mereka yang dapat dikategorikan memiliki hubungan. Karena itu, kita lakukan penindakan," tutur dia.
Serangan bom bunuh diri Kampung Melayu terjadi pada 24 Mei 2017. Bom meledak dua kali, yakni pukul 21.00 dan 21.05 WIB. Seusai penyelidikan dan melakukan serangkaian proses identifikasi, diketahui pelaku bom bunuh diri bernama Ahmad Syukri dan Ichwan Nurul Salam. Keduanya berasal dari Jawa Barat.
Beberapa hari setelah kejadian, kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. (aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini