Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga Permadani

Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga Permadani

Kiki Larasati - detikNews
Kamis, 15 Jun 2017 20:50 WIB
Foto: Festival tari tradisional di Turkistan Kazakhstan (Hilman/TRANS7)
Turkistan - Tidak hanya sejarah peradaban Islam dan keramahan warga muslim, budaya juga menjadi bagian kekayaan Turkistan di Kazakhstan. Selain nyanyian dan alat musik dombra, tarian Kazkahstan pun sangat populer.

Hadir dalam setiap perayaan istimewa, tarian Kazkahstan turut dilestarikan oleh generasi mudanya. Seperti yang dilakukan oleh grup tari Ukulim yang dilatih oleh Gulnazya ini. Sudah 26 tahun ia berkecimpung dalam dunia tari dan terus mewariskan keahliannya pada kaum muda.

Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga PermadaniFoto: Grup ukulim, tarian tradisional Kazakhstan (Hilman/TRANS7)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini mereka akan berlatih tarian Kyz Joly. Kelincahan dan kelenturan para penari, menjadi kunci keindahan tarian ini, apalagi dipadukan dengan baju tradisional yang sangat cantik.

Tidak hanya menarik, tarian Kazakhstan juga kaya makna karena merefleksikan kehidupan dan keindahan alam. Seperti ombak laut, hingga api, untuk menggambarkan emosi, keberanian dan optimisme.

Grup Ukulim ini sering mewakili Turkistan dalam festival tari baik berskala nasional maupun internasional . Seperti yang akan mereka ikuti esok hari.

Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga PermadaniFoto: Festival tari tradisional di Turkistan Kazakhstan (Hilman/TRANS7)


Festival tari ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Tidak hanya diikuti kota-kota di Kazakhstan, tapi juga negara-negara tetangga. Ada 12 negara yang ikut berpartisipasi. Turkmenistan, Bulgaria, Rumania, Azerbaijan, Turki, Bashkiria di Rusia, Bosnia dan Herzegovina, Tatarstan, Kirgiztan, Hungaria dan Uzbekistan.

Meriah dan indah sekali . Masing-masing kontestan mengenakan pakaian tradisional khas mereka. Saya sangat beruntung bisa mengenal begitu banyak budaya berbeda, hanya dengan hadir di satu tempat .

Satu persatu grup tari, unjuk kebolehan membawakan tarian tradisional mereka. Meski tidak mendapat gelar juara, namun pertemuan dengan grup tari ukulim ini akan selalu membekas di hati. Bagaimana beragam budaya bisa menyatu , mengatasi segala perbedaan.

(Ketinggalan Jazirah Islam di TRANS7? Anda bisa tonton videonya di sini)

Masih ada satu lagi, warisan budaya Kazakhstan yang masih dipelihara dengan baik. Karpet atau gobelen. Gobelen di Turkistan banyak dibuat dari bulu unta meski bulu domba juga jadi pilihan.

Kini gobelen mulai berubah fungsi. Dulu karpet hanya digunakan sebagai alas dan penghangat rumah adat yurt yang bisa dibongkar pasang itu. Sekarang gobelen mulai merambah menjadi souvenir bagi pelancong, dengan ukuran kecil.

Salah satu yang mewarisi keahlian membuat gobelen itu adalah, Zhupar Beisenova. Perempuan 50 tahun ini mewarisi keahlian membuat gobelen dari neneknya. Selain berkreasi dengan gobelen untuk para turis, Zhupar juga mengajar di akademi seni di Kota Almaty.

Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga PermadaniFoto: Zhupar Beisenova, pengrajin gobelen atau permadani khas Kazakhstan (Hilman/TRANS7)


Desain goresan tangan Zhupar, selalu kental akan aksen Kazakhstan. Ia ingin identitas Kazakhstan selalu terpatri pada gobelen yang dibawa turis ke negera asalnya .

Dibutuhkan waktu 5 sampai 8 hari, untuk membuat gobelen ukuran 1 kali 1 meter. Harganya bisa mencapai Rp 5 juta, tergantung tingkat kesulitan. Tidak hanya sebagai hiasan dinding, Zhupar juga membuat aneka inovasi pernak pernik cantik. Karena kreatifitasnya ini, ia mendapat penghargaan kerajinan tangan artistik dari Unesco pada 2010 silam.

Kekayaan Tradisi Muslim Kazakhstan: Musik, Tari hingga PermadaniFoto: Zhupar Beisenova, pengrajin gobelen atau permadani khas Kazakhstan (Hilman/TRANS7)


Alhamdulillah. Turkistan telah menyematkan pengalaman penuh kesan. Bertemu saudara muslim yang penuh kehangatan , sekaligus mengenal keragaman budaya mereka . Semoga permata negeri Kazakhstan ini, selalu bersinar terang, membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka.

Saksikan perjalanan tim Jazirah Islam mengecap kehidupan suku muslim di Kazakhstan hanya dalam program "Jazirah Islam" di TRANS 7 pada Jumat 16 Juni 2017 pukul 15.00 WIB. (nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads