Kisah padamnya denyut hingar bingar kehidupan malam ini diutarakan seorang warga yang menghuni bedeng liar di Kalijodo usai penertiban di kolong tol Kalijodo tepatnya seberang RPTRA Kalijodo, Jalan Kepanduan I, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/6/2017). Sebut saja namanya Boy.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menceritakan tempat hiburan malam di Kalijodo telah tutup awal Ramadan. "Warung remang awal Ramadan sudah tutup. Itu juga bukan punya warga yang tinggal di kolong tol ini tetapi orang pendatang. Saya juga nggak kenal pemiliknya karena saya ini punya anak perempuan jadi saya tidak memperhatikan kegiatan itu," cerita Boy yang tinggal di bedeng liar bersama istri, anak dan orangtuanya itu.
Pria yang bekerja menjadi kuli bangunan mengaku tidak tahu para PSK tersebut angkat kaki ke mana. "Kalau di sini memang biasanya yang pakai jasa PSK bukan orang sini, kami juga nggak tahu mereka darimana," ujar dia.
Menurut Boy, para sopir truk hanya parkir di kolong tol dan tidak pernah 'jajan'. "Mereka jarang pakai jasa PSK dan ke kafe itu," kata Boy.
![]() |
Pengamatan detikcom, empat perempuan berpakaian seksi menyambangi lokasi penertiban di Kalijodo saat siang bolong. Mereka bermake up tebal dengan pakaian yang minim dan ketat.
Keempatnya berjalan menuju gerombolan pria yang berjumlah 10 orang dan berkonsentrasi di sekitar bekas bangunan mini bar. Namun saat dimintai komentar, perempuan-perempuan muda itu menolak dengan malu-malu. "Saya mau menemui teman," kata salah satu perempuan itu.
Mereka tampak berbincang serius. Entah apa yang mereka bicarakan. Setelah berbincang-bincang sekitar 10 menit, mereka bergegas pergi.
Sementara itu, lalu lintas di Jalan Kepanduan 1 masih padat dan macet.
(aan/fdn)