Ibu Ketut Yuni Pacciotti, misalnya, warga Indonesia beragama Hindu yang sudah 30 tahun tinggal di Italia, membawakan kue dadar gulung beraneka warna dan rasa buatannya sendiri. Sementara itu, perkumpulan warga Nasrani yang tergabung dalam kelompok Oikumene juga datang sambil membawa ragam kue khas Indonesia. Sajian yang mereka bawa dinikmati beramai-ramai saat berbuka puasa.
Demikian disampaikan dalam rilis KBRI Roma yang diterima, Minggu (11/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma) |
Sementara Duta Besar RI untuk Italia yang baru bertugas di Roma sejak satu setengah bulan lalu, Esti Andayani, mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme muslim Indonesia di Italia, yang tetap khusyuk menjalankan ibadah Ramadan meski harus berpuasa dengan durasi lebih lama.
Muslim di Italia mesti berpuasa sekitar 18 jam setiap hari, di tengah teriknya sinar matahari musim panas. Namun demikian, para warga muslim Indonesia di Italia tetap antusias melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan dan silaturahmi guna mengisi bulan yang dipercaya umat Muslim sebagai penuh hikmah dan ampunan tersebut.
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma) |
"Kami di KBRI Roma senantiasa berupaya memfasilitasi pelaksanaan ibadah Ramadan warga muslim Indonesia agar tetap terasa khidmat, seraya menjalin kebersamaan dan gotong royong dengan semua lapisan warga Indonesia yang ada di Italia," demikian dikatakan Dubes Esti di sela-sela acara buka puasa bersama.
Foto: Jemaah wanita tengah mendengarkan ceramah daru Ustaz Khomaini Rosadi (KBRI Roma) |
"Bahkan, mengingat terbatasnya jumlah masjid di Roma, kami juga memfasilitasi warga yang ingin melaksanakan salat Tarawih berjamaah di Musala KBRI Roma, meskipun waktu sudah menjelang tengah malam sekalipun," imbuh Esti.
Berbagai kegiatan dimanfaatkan bukan hanya untuk menambah pengetahuan agama namun juga menjadi ajang berkumpul bersama. Dari diskusi keislaman selepas salat Zuhur berjemaah pada hari kerja, pengajian Alquran bagi anak-anak dan muslimah masing-masing dua kali sepekan, hingga acara berbuka puasa bersama masyarakat Indonesia yang didahului ceramah setiap Jumat dan Sabtu.
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma) |
Di samping kegiatan keagamaan, para ibu dan kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok angklung La Campania asuhan KBRI Roma juga mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan berlatih angklung. Menurut pimpinan kelompok La Campania, Juni Artati Alwi, tradisi ngabuburit khas Indonesia menjadikan para warga Muslim di Roma ingin mengisi waktu selepas aktivitas sehari-sehari menjelang berbuka puasa dengan kegiatan positif, salah satunya bermain angklung.
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma) |
Bulan Ramadan memang menjadi momentum mempererat jalinan silaturahim keluarga besar warga dan diaspora Indonesia di Italia. Kegiatan berbuka puasa bersama yang dilaksanakan setiap akhir pekan tersebut, diselenggarakan secara gotong royong dengan tuan rumah berganti-gantian.
Selain di Roma, kegiatan Ramadan masyarakat Indonesia di Italia juga akan diselenggarakan di kota dengan warga Indonesia terbanyak, Milan. (nwk/nwk)












































Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma)
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma)
Foto: Jemaah wanita tengah mendengarkan ceramah daru Ustaz Khomaini Rosadi (KBRI Roma)
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma)
Foto: Suasana buka bersama yang dihadiri warga Indonesia di Roma dari berbagai kalangan (KBRI Roma)