"Jadi dari program RKPD, kita ada satu kegiatan yang sama, misalnya KJP, nanti jadi KJP Plus. Plusnya di mana, sasarannya di mana, misal bukan ke anak sekolah saja, tapi juga anak tidak sekolah. Lalu paket A, B, C atau mereka yang kursus, teknisnya itu nanti diatur pergub," kata Saefullah di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2017).
Selain KJP Plus, program OK Otrip masuk draf RKPD 2018. Namun Saefullah belum dapat menjelaskan secara detail keseluruhan program itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KJP Plus, kemudian OK Otrip, saya belum bisa bicara ekspose ini semua karena belum detail. Misalnya mau buat komunitas pedagang, disiapin namanya, dikoreksi seperti apa, tambah volume, kurangi volume, tambah sasaran," ucapnya.
Menurut dia, 3 ribu program kegiatan itu merupakan usulan dari tim sinkronisasi. Pembahasannya masih akan terus berlanjut untuk membahas isu strategis lainnya dalam focus group discussion (FGD).
"Ini kan masih berjalan terus, minggu depan ada jadwal yang berlanjut tentang RPJMD, pendalaman membahas isu yang strategis, misal reklamasi, kemacetan, penanggulangan banjir, DP rumah Rp 0, itu kan yang ditunggu masyarakat 2018," ujarnya.
Baca juga: Irit Anggaran, Program Anies-Sandiaga Berbasis Gerakan
Wagub DKI terpilih Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan programnya berbasis gerakan. Dengan begitu, banyak anggaran yang bisa ditekan.
"Kita memang karena banyak menggunakan gerakan. Jadi memang ada efektivitas anggaran," kata Sandiaga, Selasa (6/6).
Sandiaga menyebut 3.000 program yang dicanangkan itu berfokus pada tiga program unggulan. Tiga program unggulan tersebut adalah penciptaan lapangan kerja, pendidikan layak, dan biaya hidup murah.
"Jadi kita ingin dana itu memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak pada tiga pilar kita, yaitu penciptaan lapangan pekerjaan, pendidikan lebih baik, dan biaya hidup yang lebih terjangkau," tuturnya. (adf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini