Tetangga korban, Sudjiani (59) mengatakan, kejadian bermula saat teman-teman korban di sekitar lokasi mendengar teriakan yang berasal dari rumah. Hal itu kemudian dilaporkan kepada beberapa warga sekitar.
Setelah itu, beberapa warga mencari sumber dari teriakan tersebut. Warga pun sempat memberitahu penghuni rumah mengenai teriakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diberitahu, kakek korban yang sedang berada di rumah mengaku tidak mendengar teriakan. Dia mengatakan sedang tidur sehingga tidak mendengar hal tersebut.
"Saya tanya, kakeknya. Engkong, korban ke mana? Enggak tahu. Kemang kenapa? Saya nggak dengar, saya lagi tidur. Sedangkan dia tidur di dalam. Anak-anak di luar kedengaran, coba bisa nggak kedengaran kong? Enggak saya tidur," kata Sudjiani.
Warga pun terus mencari korban namun tak ditemukan. Sampai akhirnya bibi dari korban datang setelah magrib dan mendapati korban tewas terikat di lantai dua rumahnya.
"Pas abis magrib kakaknya keluar lagi, itu bibi datang mau nyari, saya ganti baju keluar, saya tunggu di situ. Nggak lama, bibiya sama engkongnya ke atas, tiba-tiba teriak terus lari. Nangis kakaknya sama bibinya keluar," ujar Sudjiani.
Korban ditemukan tewas dengan diikat tali rafia. Bercak darah pun berada di bantal di rumahnya.
Saat ini polisi tengah mendalami mengenai kejadian tewasnya remaja tersebut. Polisi juga telah memeriksa beberapa saksi atas kejadian ini. (knv/imk)











































