Satgas ini dibentuk atas dasar ide dari Kapolres Jaktim Kombes Andry Wibowo. Andry melihat selama ini penanganan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) khususnya di malam hari belum optimal.
Foto: Dok. Istimewa |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itulah Andry melihat perlu adanya kekuatan di malam hari yang selalu siap siaga mengatasi permasalahan itu semua. Kekuatan yang mampu bergerak cepat dan menangani dengan tepat.
"Sehingga diperlukan oleh saya di malam hari ada sebuah kekuatan yang berkonsolidasi yang kemudian bergerak sangat cepat dan bisa menangani itu secara baik juga," kata Andry.
Satgas tersebut memiliki 62 personel. Sebelum tergabung dalam satgas itu, para personel menjalani tugas terlebih mendapatkan berbagai pelatihan dan keterampilan mulai memperdalam keterampilan menembak, bela diri, penyergapan, hingga penguraian massa.
"Kita beri pelatihan selama dua minggu di Mako Brimob," tambah Andry.
Satgas Rajawali terhitung baru seminggu beroperasi. Namun Andry menilai kehadiran Satgas Rajawali setidaknya mulai bisa mengatasi berbagai gangguan kamtibmas di Jaktim khususnya malam hari.
"Sebab tawuran di Jakarta Timur ini aneh-aneh ada yang karena geng motor, ada yang gara perselisihan dari dulu lalu akibat tabuh sahur keliling itu orang ada yang saling ejek lalu terganggu marah," kata Andry.
Yang paling terbaru, Satgas Rajawali berhasil mengamankan 14 pemuda yang terlibat tawuran di Kebon Pala Kampung Makasar dini hari tadi. "Tadi malam di Kampung Makasar kita amankan 14 orang. Lalu di Jatinegara kemarin kita sudah dapat 1 diantara 2 pelaku. Jadi dengan satgas ini saya kira efektif tawuran tidak meluas tidak berlangsung lama," papar Andry. (ibh/dhn)












































Foto: Dok. Istimewa