"Jakarta luar biasa, dinamis, mungkin di dalam sejarah pemerintah Indonesia kontemporer Jakarta mencetak sejarah. Bayangkan dalam satu periode, lima tahun, Jakarta ini memiliki tiga gubernur. Hanya Jakarta yang bisa," kata Djarot saat membuka acara Color of Jakarta 2017 di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 26 Mei 2017.
Pemerintahan Jakarta periode 2012-2017 diawali oleh Joko Widodo yang kemudian digantikan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Djarot menjelaskan Jokowi mengawali kepemimpinan Jakarta dengan meletakan dasar-dasar pembangunan dimana dasar itu diuji berkali-kali. Lalu saat Ahok memimpin, sistem pemerintahan di Jakarta semakin ngebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jakarta Punya 3 Gubernur dalam 5 Tahun |
Dilanjutkan oleh Ahok, Djarot menilai pembangunan Jakarta semakin meningkat. Dengan kepemimpinan kurang lebih selama dua tahun, Djarot merasa Ahok sudah berbuat banyak untuk Jakarta.
Namun, akhirnya Ahok mengundurkan diri. Djarotlah yang akan mengakhiri periode gubernur DKI 2012-2017 hingga Oktober nanti.
"Kemudian Pak Jokowi digantikan Pak Basuki Tjahaja Purnama semakin cepat lagi, kurang lebih dua tahun. Tegas, cepat, sudah mau selesai, Pak Ahok kemudian mengundurkan diri dan minta gantian Pak Djarot meneruskan sampai akhir," tuturnya.
"Mengawali Pak Jokowi, meneruskan Pak Ahok tapi Pak Djarot mengakhiri," tambahnya.
Meski begitu, ia mengatakan dirinya, Ahok dan Jokowi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kepemimpinan ketiganya yang satu dalam visi misi inilah yang menjadi sejarah.
"Tapi tiga-tiganya jadi satu kesatuan yang utuh, tak bisa terpisahkan. Belum lagi dipotong Plt dari Kemendagri. Hal seperti ini sejarah," tutupnya.
(nth/imk)