Susi, Korban Luka Bom Kampung Melayu ke Jakarta untuk Kuliah

Susi, Korban Luka Bom Kampung Melayu ke Jakarta untuk Kuliah

Imam Suripto - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 18:36 WIB
Foto: Keluarga berharap Susi cepat sembuh (Imam-detikcom)
Brebes - Korban luka dalam peristiwa bom Kampung Melayu asal Brebes, Jawa Tengah, Susi Afitriyani, merupakan sosok sederhana dan memiliki kemauan besar. Setelah tamat SMA di Songgom, Brebes, dia merantau ke Jakarta bekerja sebagai pengasuh anak atau baby sitter untuk membiayai kuliahnya.

Sejak perstiwa bom Kampung Melayu, rumah keluarga Susi hanya ditinggali dua wanita. Mereka nenek Susi, Karimah, dan ibu angkat Susi, Tariyah. Sedangkan, ibu kandung Susi saat ini masih di Jakarta untuk menemani Susi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Tariyah, tidak henti-henti menangis bila mengingat nasib keponakannya itu. Wanita inilah yang mengasuh Susi dari kecil hingga lulus SMA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak Susi kecil, sudah ditinggal kedua orangtua. Roni, ayahnya bercerai dengan Karimah dan pergi entah kemana. Karimah akhirnya merantau ke Jakarta sebagai pembantu rumah tangga," jelas Tariyah, Jumat (26/05/2017) siang.


Susi, Korban Luka Bom Kampung Melayu ke Jakarta untuk KuliahFoto: Keluarga berharap Susi cepat sembuh (Imam-detikcom)


Sejak itulah, sehari harinya, anak yang akrab disapa Pipit ini diasuh oleh Tariyah termasuk membiayai sekolahnya hingga lulus SMA.

"Saya sudah anggap dia anak sendiri. Semua keperluannya saya yang menanggung mulai dari makan sampai sekolahnya," ujarnya.

Tariyah menambahkan, Karimah pulang kembali ke kampung dan berhenti kerja sebagai pembantu sejak setahun terakhir. Meski berasal dari keluarga tidak mampu, Susi bertekat ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun pihak keluarga tidak mengijinkan karena tidak ada biaya.

Susi pun akhirnya memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Di ibu kota, anak semata wayang pasangan Roni dan Karimah ini bekerja sebagai pengasuh anak. Dia bekerja sebagai baby sitter dengan tujuan menabung untuk membantu orang tua dan melanjutkan pendidikan.

Tidak lama, cita-cita untuk menjadi mahasiswa tergapai. Setelah memiliki uang tabungan dari hasil kerja sebagai pengasuh anak, Susi akhirnya mendaftar dan kuliah ke Universitas Azzahra. Menurut Tariyah, Susi mengambil kuliah pada sore hari, sementara pagi harinya menjalankan kewajiban sebagai baby sitter.

"Dia sudah ngomong ke majikan untuk bisa kuliah, dan akhirnya diberi waktu bebas pada sore hari," tambahnya.

Keluaraga berharap Susi bisa segera sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa. Menurut informasi yang diperoleh keluarga, Susi sudah selesai menjalani operasi dan kini dalam masa penyembuhan.

Bupati Brebes Idza Priyanti, mengaku prihatin atas musibah yang menimpa salah seorang warganya tersebut. kejadian serupa diharapkan tidak terulang di kemudian hari karena orang yang tidak bersalah ikut menanggung derita. Untuk itu, diharapkan juga seluruh lapisan masyarakat agar bisa saling menjaga.

"Saya selaku bupati maupun pribadi prihatin atas kejadian ini," ujarnya. (rvk/bgk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads