Jembatan Putus, Warga Aceh Gunakan Perahu untuk Seberangi Sungai

Jembatan Putus, Warga Aceh Gunakan Perahu untuk Seberangi Sungai

Datuk Haris Maulana - detikNews
Kamis, 25 Mei 2017 19:27 WIB
Jembatan yang putus (Foto: Datuk Haris/detikcom)
Lhokseumawe - Warga Aceh terpaksa harus menggunakan perahu modifikasi untuk menyeberang Sungai Tingkeum, Kecamatan Kuta Blang, Bireun, Aceh. Pasalnya jembatan di sungai tersebut rusak diterjang banjir.

Semenjak terjadi kemiringan dan dinyatakan rusak, jembatan di lintas jalan nasional itu terpaksa dibongkar. Pemerintah setempat membuat jalur alternatif. Namun, jalur tersebut sangat jauh memutar hingga mencapai 10 km.

Jembatan Putus, Warga Aceh Gunakan Perahu untuk Seberangi SungaiWarga menggunakan perahu untuk menyeberang (Foto: Datuk Haris/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisinya demikian membuat masyarakat setempat berinisiatif membuat transportasi penyeberangan bagi pengendara sepeda motor. Transportasi itu yakni perahu yang dimodifikasi agar bisa mengangkut belasan kendaraan roda dua dalam sekali menyeberang.

"Kami membuat perahu ini untuk mempermudah para pengendara sepeda motor dari arah Banda Aceh menuju Medan dan sebaliknya," kata pemilik perahu, Murdani, ditemui detikcom, Kamis (25/5/2017).

Jembatan itu terjadi kemiringan pada Januari 2017 lalu akibat diterjang banjir. Kemudian, setelah dianalisis oleh tim dari dinas pekerjaan umum Aceh. Tingkat kemiringannya mencapai 30 persen dan harus dibongkar untuk dibuat baru.

Setelah dibongkar, Murdani berinisiatif untuk membuat perahu modifikasi untuk transportasi penyeberangan.

Jembatan Putus, Warga Aceh Gunakan Perahu untuk Seberangi SungaiPerahu untuk menyeberang sungai (Foto: Datuk Haris/detikcom)


"Sudah 3 lebih kita menjual jasa penyeberangan. Tarifnya murah, sekali nyeberang hanya membayar Rp 5.000 untuk sepeda motor, sedangkan orangnya nggak dipungut biaya," sebut Murdani.

Saat ini ada 12 perahu modifikasi. Satu perahu dapat mengangkut 15 hingga 20 kendaraan dalam sekali menyeberang. Semua tergantung ukuran perahunya.

"Jauh kali kalau melalui jalur alternatif. Harus memutar 8 km dan jalannya pun sebagian belum diaspal. Mendingan naik perahu aja. Lebih cepat walau khawatir sedikit kalau tiba-tiba air sungainya naik," sebut Zulkarnain, salah seorang pengendara ditemui detikcom.

Sementara Kapolres Bireun AKBP Riza Yulianto mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan di jalur alternatif tersebut.

"Kita akan buat pos nanti. Kita kerahkan tim gabungan dan terus memantau kondisi jalan termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait agar segara mengaspalnya apalagi menjelang mudik lebaran," kata Riza ditemui di Mapolres Bireun, Kamis (25/5/2017).

(dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads