Yuli Hari Utomo menceritakan detik-detik dia mengetahui sang anak, Bripda Yogi Aryo, menjadi korban ledakan bom di Kampung Melayu. Yogi mengalami luka berat dan saat ini dirawat di RS Premier Jatinegara.
Yuli sedang bertugas di kantor Imigrasi Depok ketika mendengar kabar ada ledakan di Kampung Melayu. Sebelumnya, Yogi sudah pamit kepada Yuli bahwa dia akan bertugas mengamankan pawai obor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telepon masuk putus-putus, akhirnya (ada) nama anak saya di telepon. Begitu tak angkat, cuma ada ada rintihan aja. Langsung yang ganti telepon ke saya kawannya, 'Bapaknya Yogi ya, segera ke RS Premier ini di Kampung Melayu segera Pak karena Yogi kecelakaan'," kata Yuli di RS Premier Jatinegara, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Seketika itu juga Yuli terkejut. Dia langsung berpikir anaknya menjadi korban dalam peristiwa itu. Akhirnya dia segera meluncur ke rumah sakit menggunakan taksi.
"Saya rasa ini bukan kecelakaan. Saya tahu ini pasti ada hubungannya dengan bom itu tadi. Saya segera, kawannya bilang, 'Tolong Pak datang merapat secepatnya, tolong minta kawal Polres Depok', tapi saya tak minta-minta, langsung saya loncat pagar Margonda langsung saya loncat naik taksi," ujarnya.
Namun, saat taksinya tiba di Tebet, jalan sudah tidak bisa dilalui karena lalu lintas macet dan ditutup. Akhirnya dia memutuskan mengganti transportasi dengan ojek. Tapi, karena jalan tidak bisa juga dilalui, ia meminta bantuan polisi mengantarnya ke lokasi.
"Ternyata di Tebet sudah nggak bisa jalan, akhirnya ganti ojek. Ganti ojek nggak bisa, akhirnya saya minta polisi yang lagi nutup jalan. Saya minta antar ke RS," katanya.
Yuli mengatakan sang anak kini mengalami luka berat. Mata kiri Yogi diperkirakan hanya berfungsi 75 persen. Sedangkan mata kanan belum diketahui karena ada 3 serpihan yang masuk ke kornea mata Yogi.
Menurut dia, beberapa serpihan dan pecahan logam juga masuk di pipi Yogi. Yogi juga mengalami trauma dan luka di bagian tangan. Urat syaraf pergelangan tangan kanan dan kirinya putus serta bahu tangan kiri patah. (imk/fjp)











































