Dinsos DKI Imbau Gepeng Tidak Datang ke Jakarta di Ramadan

Dinsos DKI Imbau Gepeng Tidak Datang ke Jakarta di Ramadan

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Selasa, 23 Mei 2017 10:00 WIB
Dinsos DKI Imbau Gepeng Tidak Datang ke Jakarta di Ramadan
Kepala Dinsos DKI Masrokhan (Cici Marlina Rahayu/detikcom)
Jakarta - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta Masrokhan mengimbau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gembel dan pengemis (gepeng) tidak datang ke Jakarta saat Ramadan nanti. Dia menyarankan para PMKS tetap di kampung halaman daripada menjadi pengemis di Jakarta.

"Bagi PMKS sebaiknya dia tidak bertambah ke Jakarta dalam rangka musim Ramadan, itu marak," kata Masrokhan saat ditemui di kantor Dinsos DKI, Jalan Gunung Sahari II, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).

"Saya kira lebih baik di kampung halamannya bekerja, lebih baik itu akan lebih tepat, dibanding mengemis di Jakarta, bagi para PMKS kita, di samping ada juga gelandangan biasanya, di samping gelandangan juga ada pendatang disabilitas lainnya yang notabene pengemis," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Masrokhan menyampaikan sudah mengantisipasi datangnya PMKS ke Jakarta. Dia mengatakan antisipasi dilakukan dengan cara percepatan penanganan dari 48 titik menjadi 276 titik.

"Antisipasi yang dilakukan. Kita ada percepatan penanganan dari zona satu yang dulu ada 48 titik, zona 2 menjadi 276 titik, dan ini kita bagi menjadi lima wilayah di posisi wilayah masing-masing, misalnya Jakarta Pusat dari 8 menjadi 43 titik dan Jakarta Utara dan seterusnya gitu ya, semua mengalami penambahan titik," ucapnya.

Selain itu, titik-titik yang ditambah termasuk permukiman penduduk. Menurutnya, selain ke tempat-tempat umum, PMKS sudah merambah ke permukiman penduduk.

"Dulu permukiman tidak ada PMKS, tapi sekarang sudah terdapat PMKS. Mereka juga ke tempat-tempat umum lainnya, seperti pasar, seperti misalnya tempat-tempat pertemuan umum ini juga sudah ada PMKS," ujarnya.

"Untuk personel kita kerahkan sesuai dengan SDM 425 personel. Insyaallah ke depan akan kita kembangkan lagi, perkembangan SDM dengan antisipasi dimana satu titik dijaga dengan dua orang, antisipasinya sudah kita mulai di tahun 2017 ini," tuturnya.

Masrokhan juga mengatakan PMKS yang terjaring Dinas Sosial akan dimasukkan ke panti guna diberi assesment. Jika terbukti bukan penduduk DKI Jakarta, mereka akan segera dipulangkan ke kampung halaman atau daerah asal masing-masing. (cim/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads