Paman Praka Yudha, Kamsi (58), menceritakan pada Rabu (10/5) siang atau sehari sebelum kejadian, dia mendapat SMS dari Yudha. "Dia ingin berkunjung ke rumah," kata Kamsi, yang tinggal di Malang.
Hal ini dia sampaikan di rumah duka Praka Yudha, Desa Pesuruhan, Kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (12/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamsi mengira keponakannya itu sedang menghadapi masalah. "Kelihatannya mau curhat (mau datang ke rumah), kelihatannya ada permasalahan," jelas dia.
Esoknya, Kamsi mendapatkan kabar dari pihak TNI AU bahwa Praka Yudha meninggal. Keluarga diminta segera ke ruang jenazah RSAU Malang.
"Kondisinya ya lebam-lebam di bagian pantat, di punggung, kemudian bibir pecah, tidak wajar. Jadi kami sekeluarga sudah serahkan ke dinas," kata Kamsi.
Praka Yudha berdinas di TNI AU selama 7 tahun. Beberapa bulan lalu, dia pulang dari tugas di Libanon.
TNI AU telah turun tangan mengusut kejadian ini. Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya menyebutkan korban memang sempat berurusan dengan tiga perwira terkait utang-piutang. Tapi tewasnya korban disebutkan karena bunuh diri.
"Menusukkan pisau komandonya dari sisi sebelah kanan tembus ke sebelah kiri," jelas Jemi. (arb/try)