"Kondisi NTT masih sangat sulit khususnya pangan dan air. Sehingga para nelayan pesisir perlu diberi pengetahuan tentang bagaimana menyelamatkan bumi dan mengantisipasi ancaman bahaya kerusakan lingkungan," ujar Nurhidayati kepada detikcom, Sabtu (22/4/2017).
Menurut Nurhidayati, kondisi lingkungan saat ini sudah terancam disebabkan penambangan dan perubahan iklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, NTT mempunyai potensi laut yang sangat besar. Sehingga tidak perlu Pemerintah Provinsi NTT melakukan privatisasi.
"Jangan dihancurkan kekayaan yang sudah ada. Sudah saatnya pemerintah memfasilitasi dan melindungi produktifitas dan kreatifitas para nelayan. Jika dilakukan privatisasi, masyarakat lokal akan tersingkir dan budaya kearifan lokal akan hilang," kata Nurhidayati.
Hari Bumi dirayakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (22/4/2017). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) ini mengangkat isu penyelamatan laut dan pulau-pulau kecil.
Selain melibatkan nelayan lokal, festival itu melibatkan kaum disabilitas yang tergabung dalan rumah kreatif dan komunitas masyarakat adat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Setelah menggelar festival perahu, kegiatan dilanjutkan dengan lomba dayung perahu yang melibatkan nelayan tradisional.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari yang berpusat di Pantai Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. (nkn/nkn)











































