Belajar dari Kasus di Sumsel, Polisi: Jangan Lari Ketika Dirazia

Belajar dari Kasus di Sumsel, Polisi: Jangan Lari Ketika Dirazia

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 19 Apr 2017 18:50 WIB
Brigjen Rikwanto (Foto: Dok. Istimewa-detikcom)
Jakarta - Satu keluarga penumpang mobil Honda City di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, diberondong tembakan oleh aparat polisi. Polisi mengira mobil tersebut berisi pelaku kejahatan karena lari ketika disetop saat sedang dilakukan razia.

Berkaca dari kasus tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengindari polisi ketika dirazia.

"Kalau kena razia gak ada masalah, ya gak ada masalah. Kalau ada masalah misalnya enggak punya SIM enggak usah bereaksi berlebihan sehingga timbul kecurigaan petugas," ujar Rikwanto kepada detikcom di Jakarta, Rabu (19/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rikwanto mengimbau masyarakat untuk menghadapi polisi kalau pun tidak memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan.

"Jangan malah berlari, malah mau menabrak petugas, dikejar masih lari sehingga menimbulkan kecurigaan petugas," imbuhnya.

Anggota polisi diberikan kewenangan untuk mengambil tindakan apabila menemukan hal yang mencurigakan.

"Polisi kan kalau berhadapan dengan situasi seperti itu berpikir bahwa entah itu pelaku kejahatan, atau kelompok teroris sehingga dilakukan tindakan," ungkapnya.

Lebih jauh Rikwanto mengatakan, razia adalah tindakan yang dilakukan aparat kepolisian untuk menciptakan keamanan sebagai upaya mencegah terjadinya suatu kejahatan.

Meski demikian, Rikwanto menyampaikan simpatinya kepada keluarga yang menjadi korban. Pihak internal juga akan melakukan investigasi lebih mendalam terhadap anggota yang melakukan penembakan tersebut.

"Meski demikian, tetap dilakukan pemeriksaan terhadap proses peristiwanya dan proses penembakan itu. Peristiwanya kenapa dia (sopir) melarikan diri itu," pungkas Rikwanto. (mei/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads