Tiga truk dan 3 mobil pikap pengangkut sembako yang diduga akan digunakan sebagai 'serangan fajar' Pilgub DKI 2017 diamankan dari sebuah gudang di Kalideres, Jakarta Barat. Truk, mobil pikap, dan sejumlah sembako itu tersimpan di Mapolsek Kalideres.
Adapun kasus ini sekarang ditangani Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kalideres. Seperti apa wujud gudang yang diduga sebagai tempat penyimpanan sembako 'serangan fajar' tersebut.
Pantauan detikcom, gudang tersebut terletak di Jalan Bulak Simpul, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Gudang itu tertutup rapat oleh tembok dan gerbang tinggi. Ada pos jaga keamanan, namun tak ada petugas.
detikcom mengetuk pagar untuk mendapatkan jawaban penghuni di dalam. Seorang penjaga keamanan membuka lubang kecil untuk berbicara. Penjaga keamanan yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan Ferry, sang pemilik gudang, sedang tak berada di tempat.
Dia juga mengaku tak mengetahui keberadaan Ferry saat ini. "(Ferry) tidak ada. Saya tidak tahu apa-apa," kata penjaga keamanan tersebut.
Sekilas, terlihat mobil truk di dalam gudang. Selain itu, ada beberapa mobil pribadi terparkir di dalam gudang tersebut.
Sebelumnya, Ketua Panwascam Kalideres Rudi Supriadi memastikan gudang tersebut merupakan lokasi penggerebekan sembako pada Minggu malam lalu. "Iya, benar (itu lokasinya)," ujar Rudi saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Selasa (18/4/2017).
Menurut keterangan warga sekitar, gudang tersebut bukan tempat menyimpan sembako. Warga mengetahui selama ini gudang tersebut adalah tempat menyimpan karton milik Ferry.
"Itu gudang karton, kalau ada yang pesen karton atau kardus ya ke sana," kata Iput, pemilik warung di depan gudang tersebut.
Beberapa warga sekitar mengaku mengenal Ferry. Dia sering bersosialisasi dengan warga sekitar. "Saya sering ngobrol. Orangnya baik, ramah," ujar Sultan (38).
Gudang itu sudah lama beroperasi. Ferry pun bukan orang asli Kalideres. "Gudang itu sudah lama beroperasi. Sekitar 10 tahun yang lalu. Kalau Ferry katanya sih dari Kalimantan," kata Sultan.
Kasus penemuan kendaraan dan sembako tersebut kini ditangani Panwaslu Jakarta Barat. Namun soal asal-usul dan peruntukan sembako tersebut hingga kini belum diketahui.
Rudi mengatakan seharusnya Senin kemarin Panwaslu Jakarta Barat mendengar keterangan dari Ferry, si pemilik gudang. Namun Ferry tak datang.
"Kemarin itu bahasa beliau, itu (sembako) dititipkan pihak lain. Makanya perlu diklarifikasi. Rencananya hari ini (Ferry) dipanggil, saya lagi nunggu," kata Rudi.
Hingga saat ini Ferry belum terlihat di kantor Panwascam Kalideres.
Adapun kasus ini sekarang ditangani Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kalideres. Seperti apa wujud gudang yang diduga sebagai tempat penyimpanan sembako 'serangan fajar' tersebut.
Pantauan detikcom, gudang tersebut terletak di Jalan Bulak Simpul, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Gudang itu tertutup rapat oleh tembok dan gerbang tinggi. Ada pos jaga keamanan, namun tak ada petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengaku tak mengetahui keberadaan Ferry saat ini. "(Ferry) tidak ada. Saya tidak tahu apa-apa," kata penjaga keamanan tersebut.
Sekilas, terlihat mobil truk di dalam gudang. Selain itu, ada beberapa mobil pribadi terparkir di dalam gudang tersebut.
Sebelumnya, Ketua Panwascam Kalideres Rudi Supriadi memastikan gudang tersebut merupakan lokasi penggerebekan sembako pada Minggu malam lalu. "Iya, benar (itu lokasinya)," ujar Rudi saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Selasa (18/4/2017).
Menurut keterangan warga sekitar, gudang tersebut bukan tempat menyimpan sembako. Warga mengetahui selama ini gudang tersebut adalah tempat menyimpan karton milik Ferry.
"Itu gudang karton, kalau ada yang pesen karton atau kardus ya ke sana," kata Iput, pemilik warung di depan gudang tersebut.
Beberapa warga sekitar mengaku mengenal Ferry. Dia sering bersosialisasi dengan warga sekitar. "Saya sering ngobrol. Orangnya baik, ramah," ujar Sultan (38).
Gudang itu sudah lama beroperasi. Ferry pun bukan orang asli Kalideres. "Gudang itu sudah lama beroperasi. Sekitar 10 tahun yang lalu. Kalau Ferry katanya sih dari Kalimantan," kata Sultan.
Kasus penemuan kendaraan dan sembako tersebut kini ditangani Panwaslu Jakarta Barat. Namun soal asal-usul dan peruntukan sembako tersebut hingga kini belum diketahui.
Rudi mengatakan seharusnya Senin kemarin Panwaslu Jakarta Barat mendengar keterangan dari Ferry, si pemilik gudang. Namun Ferry tak datang.
"Kemarin itu bahasa beliau, itu (sembako) dititipkan pihak lain. Makanya perlu diklarifikasi. Rencananya hari ini (Ferry) dipanggil, saya lagi nunggu," kata Rudi.
Hingga saat ini Ferry belum terlihat di kantor Panwascam Kalideres.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini