"Bagaimanapun juga, Mbah Fanani sudah di sini sejak 21 tahun. Dia sudah jadi bagian kehidupan kami," kata Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono, kepada detikcom, Senin (17/4/2017).
Warga, kata Slamet, tak mempersoalkan soal kepindahan Mbah Fanani. Apalagi jika itu kehendak pribadi Mbah Fanani atau keluarganya. Yang masih jadi pertanyaan warga adalah soal penjemputan yang kesannya tidak wajar. Sekadar diketahui, Mbah Fanani dibawa pergi sekitar pukul 23.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggak apa-apa (tinggal di Indramayu). Yang penting Mbah Fanani benar-benar dirawat oleh orang yang bertanggung jawab," jelas Slamet.
Sementara dari pihak penjemput memastikan akan merawat Mbah Fanani sebagaimana mestinya. Penjemputan dilakukan atas perintah Abah Roja, sesepuh asal Dieng yang sejak 20 tahun terakhir menetap di Indramayu. Abah Rojab sering berpindah-pindah, dan terakhir tengah berada di Kalimantan.
Azun Mauzun yang ikut menjemput Mbah Fanani mengatakan, "Alhamdullilah kondisi (Mbah Fanani) sehat dan beliau terlihat nyaman. Tapi tetep masih bertelanjang dada." (try/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini