Wadah Pegawai KPK bereaksi atas serangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Teror terhadap Novel bukanlah yang pertama, tapi pegawai KPK tak takut.
Wadah Pegawai KPK, yang dipimpin Novel, membuat pernyataan soal serangan terhadap Novel. Mereka menyatakan serangan terhadap Novel bukanlah yang pertama. Namun rentetan serangan ini tak membuat pegawai KPK takut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini pernyataan lengkapnya:
Assalamualaikum Wr Wb
Selamat Pagi
Hari ini, Selasa, 11 April 2017 sekitar pukul 05.10 WIB setelah menunaikan salat Subuh berjamaah di Masjid Al Iksan, rekan, sahabat, senior kami, sekaligus Ketua Wadah Pegawai KPK, Novel Baswedan, mengalami musibah, beliau disiram dengan menggunakan air keras.
Peristiwa ini bukanlah peristiwa pertama kali kepada Novel Baswedan, melainkan peristiwa berulang yang pernah dilakukan terhadap beliau, mulai dari intimidasi, tabrak lari sampai dengan peristiwa hari ini, penyiraman air keras.
Kami mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian dari upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan Korupsi.
Kami tegaskan bahwa selangkahpun kami tidak akan mundur, apapun resikonya, karena kami yakin perjuangan pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti dengan ancaman, intimidasi maupun serangan apapun juga.
Kami mohon doa dari kawan-kawan sekalian untuk mendoakan kawan kita, Novel Baswedan, agar segera diberikan kesembuhan dan dapat kembali bersama-sama kita.
Novel adalah kami dan kami adalah KPK yang tidak akan pernah berhenti untuk berjuang melawan korupsi. (tor/jor)











































