"Saya tak ikut teken karena saya ada di Mekah (Pernyataan Sikap APHTN-HAN), tetapi saya sebagai ketua umum bertanggung jawab atas isinya dan ikut mendiskusikan melalui WA," ujar Mahfud MD kepada detikcom, Jumat (7/4/2017).
Mahfud menceritakan, sebelum berangkat umrah ke Arab Saudi, Sabtu (1/4) lalu sempat bertemu dengan Oesman. Kedatangan Oesman untuk menanyakan konsekuensi hukum putusan Mahkamah Agung (MA) yang salah ketik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud mengatakan, meski secara substansi MA telah melakukan perbaikan dan memberikan penjelasan tentang permohonan judicial review yang dikabulkan, dirinya menilai kesalahan ketik putusan MA dapat dipersoalkan untuk teknis proseduralnya.
"Dan ketika Pak OSO menyatakan teman-teman DPD akan tetap bersidang untuk pemilihan, saya mengatakan akan timbul problem jika nanti Ketua MA tak mau melantik (ambil sumpah jabatan). Sebab, pelantikan oleh Ketua MA merupakan perintah UU. Kepada Pak OSO yang datang bersama Nono Sampono, itu saya bilang sebaiknya selesaikan dulu secara internal agar setelah sidang selesai tak ada gugatan lagi, baik yuridis maupun politis," paparnya.
Mahfud menilai kisruh pimpinan DPD hingga saat ini karena salah MA. Terlebih pimpinan lembaga tersebut telah mengambil sumpah jabatan.
"Sumber masalahnya ada di MA karena salah ketik yang fatal dan pimpinan MA masih melantik meskipun jubirnya sudah menjelaskan kebenaran substantifnya. Situasinya sekarang jadi rumit," pungkasnya. (edo/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini