Jaksa Telisik Pertemuan Markus-Miryam di Pacific Place

Sidang Korupsi e-KTP

Jaksa Telisik Pertemuan Markus-Miryam di Pacific Place

Haris Fadhil, Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 06 Apr 2017 15:38 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta - Bukan cuma soal duit Rp 4 miliar terkait dengan e-KTP, politikus Golkar Markus Nari juga ditanya tentang pertemuannya dengan Miryam S Haryani. Namun Markus, dalam tanya-jawab, kerap menjawab lupa atau membantah.

"(Pertemuan) satu bulan lalu kalau nggak salah. Kalau nggak salah (bertemu di) Pacific Place," ujar Markus saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara korupsi e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).

Markus mengaku hanya bertemu berdua dengan Miryam. Tapi jaksa bertanya ulang atas jawaban tersebut. "Anda yakin?" tanya jaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena saya bicarakan ada masalah program perencanaan buat proyek di Bandung. Ada proyek yang dia minta ke saya yang sudah lalu. Saya orang teknik, saya diminta untuk mendesain proyek resor dan saya oke, saya bantu. Dengan catatan, nanti dia coba siapkan lahannya," sambung Markus.

"Ada lagi setelah itu?" tanya jaksa. "Saya lupa, kayaknya nggak ada," kata Markus.

Jaksa tetap mengorek keterangan Markus soal pertemuan lainnya bersama Miryam, yang kini menjadi tersangka pemberian keterangan palsu di persidangan. Tapi Markus tetap mengaku lupa soal pertemuan lainnya.

"Nanti mudah-mudahan Anda ingat di perkara yang lain," jaksa menegaskan.

Dalam persidangan, Markus membantah pernah menerima duit Rp 4 miliar. Dalam surat dakwaan, eks pejabat Kemdagri Sugiharto menyerahkan uang Rp 4 miliar kepada Markus di restoran Bebek Senayan, Jaksel. Duit ini diyakini jaksa terkait dengan upaya menambah anggaran e-KTP dalam APBN-P 2012.

"Tidak pernah," kata Markus membantah.

"Saya tidak tahu, restoran Bebek Senayan ada emangnya?" jawab Markus bertanya balik soal penerimaan duit yang disebut dalam surat dakwaan.

Markus juga ditanya soal pemberian duit USD 5 ribu kepada anggota Komisi II DPR saat itu, Djamal Aziz, dari Fraksi Hanura. "Dulu setelah saya masuk Komisi II, Djamal Aziz sudah tidak ada di situ, saya tahu dia pengurus bola," terang Markus. (fdn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads