Setelah melakukan rapat bersama dua wakilnya, Nono Sampono dan Darmayanti Lubis, serta bagian kesetjenan, Oesman pun berkeliling di lantai 8 gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/4/2017). Oesman memimpin sidak tersebut dan diikuti oleh rombongan yang mengikuti rapat.
Awalnya, Oesman masuk ke ruang pertemuan di lantai yang menjadi kantor bagi pimpinan DPD itu. Kemudian dia menuju ruangan bekas kantor Farouk melalui ruangan bagian kesekretariatan. Pintu ruangan yang terkunci itu dibuka dari dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Hemas Tuding Pimpinan Baru Ilegal, Kantor Wakil Ketua DPD Dikunci
Tak berapa lama, Oesman dan rombongan berpindah untuk meninjau ruangan bekas kantor Hemas. Ruangan tersebut tak bisa dimasuki dari pintu utama dan rombongan masuk melalui pintu di dalam ruang kesekretariatan. Pot tanaman diletakkan di bagian depan dan dalam pintu utama sehingga menutup akses pintu tersebut.
"Pintunya rusak," ujar salah seorang staf.
Oesman juga tak lama berada di ruangan yang diperuntukkan buat Darmayanti itu. Di saat Darmayanti dan beberapa anggota rombongan masih melihat-lihat, Oesman sudah berlalu lebih dulu. Ketum Partai Hanura itu juga tak mau berkomentar saat pewarta meminta wawancara.
"Saya mau kerja," kata Oesman.
Baca Juga: Saleh Sudah Serahkan Fasilitas DPD ke OSO, Hemas dan Farouk Belum
Sementara itu, Darmayanti, yang saat ini masih berkantor di gedung Nusantara V, mengatakan sidak tersebut merupakan hal biasa. Dia dan dua pimpinan baru DPD, menurutnya, perlu melihat ruangan yang akan segera ditempati.
"Sidak karena kita kan bakal masuk, Ibu ingin tahu seperti apa ruangannya, mau di mana pasang fotonya. Ada ruang makannya nggak tempat itu," tutur Darmayanti.
Soal terkuncinya calon ruangannya, dia tak mau ambil pusing. Darmayanti juga mengaku belum mendapat fasilitas lain sebagai pimpinan DPD yang baru, termasuk rumah dinas wakil ketua yang kini masih ditempati oleh Hemas.
"Ibu nggak tahu, Ibu kan polos-polos aja. (Pindah ruangan baru) tunggu perintah aja, ruangan itu untuk tempat bekerja Ibu," katanya.
"Belum tahu apa-apa, kerja aja dulu. Besok aja Ibu mau pulang ke daerah, ada pertemuan juga pakai tiket ekonomi juga. Belum mikir, pasrah aja, yang penting aman secara hukum," tutur Darmayanti. (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini