"Jihad tak lain berarti berjuang bersungguh-sungguh. Jihad itu berasal dari kata jahada, yang berarti berjuang dengan sungguh-sungguh," kata Zakir Naik saat menyampaikan ceramah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (3/4/2017).
Merujuk pengertian itu, kata Zakir, setiap orang sebenarnya juga melakukan jihad, tidak hanya muslim. Untuk orang-orang di luar Islam, seperti melakukan jihad atas bidang yang dikerjakannya. "Bedanya, orang Islam jihad untuk kebaikan, jihad fisabilillah," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya pengertian jihad, menurut Zakir, sekarang banyak orang yang tak paham dengan arti fundamentalis. Padahal fundamentalis adalah usaha bersungguh-sungguh dalam mempelajari suatu hal.
"Seperti seorang dokter yang bersungguh-sungguh mempelajari ilmu kedokteran, itu seorang fundamentalis," sebutnya.
Sebab itu, tidak pada tempatnya istilah fundamentalis hanya dikaitkan dengan Islam, apalagi fundamentalis dalam Islam kerap disandingkan dengan pemikiran ekstrem. "Kalau berdasarkan kamus Oxford, fundamentalis adalah orang yang berpegang teguh pada kitab suci agama mana pun," lugasnya.
Baca Juga: Ribuan Orang Saksikan Zakir Naik di Yogya via Live Streaming
Selain itu, Zakir menyinggung soal intoleransi yang selalu dilekatkan pada Islam. Terkait hal ini, dia tidak menampiknya lantaran memang Islam tidak toleran terhadap sesuatu berbau prostitusi, kejahatan, kemiskinan, atau minuman keras.
"Islam sangat tidak intoleran terhadap yang namanya ketidakadilan. Agama Islam sering diasosiasikan sebagai agama teroris. Dalam berkampanye yang disampaikan, mereka (media internasional) menyebut sedang berperang untuk perdamaian," tutupnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini