Anang bersama sejumlah anggota DPD mengajukan uji materi (judicial review) ke MA mengenai tatib yang memangkas masa jabatan pimpinan dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun. Selain itu, para senator ini menggugat soal pemberlakuan ketentuan aturan itu.
"(Judicial review tatib soal) masa jabatan dari 5 menjadi 2,5 tahun dan pemberlakuan ketentuan itu. Berlaku surut tidak pernah terjadi dan tidak dibenarkan," ujar Anang saat dihubungi detikcom, Rabu (29/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan saja, saya beda pendapat. Saya punya hak konstitusional. Kalau itu, memang sudah ada surat beredar tentang kemungkinan pemilihan. Suratnya menyatakan kemungkinan pemilihan, artinya itu ragu-ragu," ujar senator asal Lampung ini.
"Kalaupun terjadi pemilihan dengan hasil komposisi apa pun ya, pertanyaan kita apakah MA berani melantik (pimpinan baru)?" lanjut Anang.
Setidaknya ada enam orang yang mengajukan permohonan judicial review atas tatib DPD. Meski hanya sedikit, Anang menyebut sebenarnya suara ketidaksetujuan soal pemangkasan masa jabatan pimpinan di DPD cukup besar.
"Bukan soal jumlahnya, tapi substansinya. Judicial review satu pun cukup, tidak harus banyak. Tapi saya kira judicial review ini, kan ada orang yang 'sudahlah biarkan saja'. Tapi kalau soal dukungan, saya kira lebih dari 50 persen mendukung," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD M Saleh memastikan pemilihan pimpinan akan tetap dilakukan meski ada gugatan atas tata tertib. Dia juga menyebut saat ini persiapan pelaksanaan pimpinan DPD sudah dilakukan.
"Pemilihan akan tetap jalan. Sudah pasti. Itu sudah merupakan keputusan paripurna, persiapan berkenaan dengan itu saat ini sudah berjalan," kata Saleh, Rabu (29/3).
Senator asal Bengkulu ini juga menyebutkan sejumlah nama kandidat calon pimpinan, termasuk dia sendiri yang akan kembali maju. Namun Saleh mengatakan dukungan terkuat datang dari para anggota DPD kepada senator asal Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang (OSO), yang juga merupakan Ketua Umum Partai Hanura.
Baca Juga: Oesman Sapta Dijagokan Jadi Ketua DPD
"Pak OSO sekarang kan sudah dapat dukungan dari anggota, sudah luar biasa besar. Kawan-kawan bilang ke saya, 'Sudah, Pak OSO kayaknya menang.' Makin banyak yang omong itu biasanya menang. Kans Pak OSO menang saya kira di atas 80 persen," sebutnya. (elz/dkp)











































