Ken diselamatkan oleh petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di musala Jalan BDN 1, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pada Sabtu (25/3/2017).
"Laporan warga bahwa sering tidur di musala. Ada anggapan yang bersangkutan teroris, sering minta-minta, jangan-jangan orang ini menyamar, sehingga warga lapor ke Sudin Sosial Jaksel," ujar Kepala Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Kedoya Masyudi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Pengakuan Ken, WN Inggris yang Telantar dan Menggelandang di Jaksel)
"Paspornya masih aktif sampai tahun 2023. Dia sudah keluar satu lalu tahun dari tempat kerja," kata Masyudi.
Ken ditemukan dalam kondisi cukup terawat. Bahkan Ken masih memiliki ponsel untuk berkomunikasi dengan keluarga.
"Nggak terlalu gembel-gembel banget, ini masih bisa terawat. Dia punya HP Samsung untuk bisa komunikasi dengan keluarga," ucap Masyudi.
Namun Ken hidup di Jakarta dengan kondisi luntang-lantung. Masyudi mengatakan pihak kedutaan besar Inggris di Indonesia tidak pernah membantu Ken.
"Pihak kedutaan tidak pernah bantu atau jual barang yang di Inggris," ucap Masyudi.
Pihak panti sosial akan mencoba berkomunikasi dengan kedutaan besar Inggris di Indonesia. Masyudi akan membantu memulangkan Ken ke negeri Ratu Elizabeth tersebut.
"Kita kerja sama dengan kedutaan. Hari ini akan coba komunikasi, kita harus pulangkan," tutur Masyudi. (dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini